Senin, 14 Desember 2009

PASAR DOMESTIK DAN EKSPOR PRODUK TANAMAN OBAT
(BIOFARMAKA)
Pusat Studi Biofarmaka, IPB-Bogor
Pasar bahan baku biofarmaka merupakan keragaan supply dan demand dari bahan
baku biofarmaka yang dibutuhkan oleh pabrik, dibedakan atas rimpang dan simplisia.
Demand dan kebutuhan akan jenis biofarmaka yang diperlukan oleh industri obat
tradisional, baik IKOT maupun IOT, juga sangat variatif.
Hampir semua jenis biofarmaka dibutuhkan sebagai bahan baku pembuatan obat
tradisional/jamu oleh berbagai industri obat tradisional Indonesia. Namun demikian, ada
beberapa jenis biofarmaka budidaya yang dibutuhkan industri obat tradisional dalam
jumlah besar, antara lain jahe (Zingiber officinale Roxb.) sebesar 5 000 ton/tahun,
kapulogo (Ammomum cardamomum Auct.) 3 000 ton/tahun, temulawak (Curcuma
aeruginosa Roxb.) 3 000 ton/tahun, adas (Foeniculum vulgare Mill.) 2 000 ton/tahun,
kencur (Kaempferia galanga L.) 2 000 ton kering/tahun, kunyit (Curcuma domestica
Val.) 3 000 ton kering/tahun dan 1 500 ton basah/tahun.
Secara lengkap, data tentang demand biofarmaka budidaya yang diperlukan oleh
industri obat tradisional disajikan pada Tabel 4.3.
Berbagai jenis biofarmaka budidaya yang dibutuhkan oleh pabrik PT Sidomuncul,
PT Air Mancur, PT Indo Farma, Dayang Sumbi, CV Temu Kencono, Indotraco, PT
Nyonya Meneer, Herba Agronusa dan Jamu Jenggot, merupakan sebagian dari serapan
simplisia biofarmaka oleh 10 industri besar dan 12 industri menengah obat tradisional di
Indonesia. Di pasar domestik, rimpang temulawak (Curcuma aeruginoso Roxb.) dan
rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb.) merupakan dua jenis biofarmaka budidaya yang
banyak dipasok oleh petani untuk industri obat tradisional, baik industri besar maupun
menengah, yaitu rata-rata 310 870 kg/tahun dan 272 854 kg/tahun
Di Indonesia, komoditas jahe (Zingiber officiniale Rosc.) yang memiliki demand
cukup tinggi baik di pasar domestik, disesuaikan dengan bentuk, ukuran dan warna
rimpangnya. Tiga jenis jahe yang berprospek adalah jahe putih besar (jahe gajah), jahe
putih kecil dan jahe merah. Diantara ketiga jenis jahe tersebut, jahe gajahlah yang
memiliki demand terbesar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Demand jahe
dalam negeri terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan trend peningkatan
konsumsinya, yaitu dengan pertumbuhan 18,71 % setiap tahunnya selama periode 1984-
1990.
Demand jahe gajah di pasar domestik, seperti catatan Koperasi BPTO (Kobapto)
Kab. Tawangmangu, Jawa Tengah, berkisar 5 000 ton per tahun. Hampir semua industri
obat tradisional di Jawa Tengah membutuhkan jahe gajah sebagai bahan baku
produksinya, seperti PT Sidomuncul membutuhkan sekitar 15 ton per bulan, PT Air
2
Mancur 15 ton per bulan, CV Temu Kencono 10 – 12 ton per tahun dan PT Indotraco 40
ton per bulan (lihat tabel 1). Rimpang jahe juga banyak dimanfaatkan oleh 10 industri
besar obat tradisional dan 12 industri obat tradisional menengah pada tahun 1995 – 1999,
yaitu sebanyak 1.364.270 kg. Sedangkan menurut Survey SUBDIT ANEKA TANAMAN
(2001), jumlah kebutuhan jahe dalam negeri adalah 36.200 kg/bulan. Untuk kebutuhan
lokal, demand komoditas jahe gajah yang meningkat seiring dengan semakin banyaknya
pabrik jamu, farmasi, dan kosmetik banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat
tradisional (jamu), bahan makanan, minuman dan kosmetika.
Tabel 1. Kebutuhan Industri Obat Tradisional Indonesia akan Berbagai Jenis
Biofarmaka
No Nama Bahan Baku Kebutuhan/
tahun
Industri/Perusahaan Penerima
1. Jahe (Zingiber officinale
Roxb.)
5000 ton Semua pabrik:
Sidomuncul = 15 ton/bln
Air Mancur = 15 ton/bln
Temu Kencono= 10-12 ton/thn
Indotraco = 40 ton/bln (gajah)
2. Kapulogo (Ammomum
cardamomum Auct.)
3000 ton Semua pabrik:
Sidomuncul = 10 ton/bln
Nyonya Meneer = 10 ton/bln
Indotraco = 20 ton/bln
3. Temulawak (Curcuma
aeruginosa Roxb.)
3000 ton Semua pabrik
4. Adas (Foeniculum vulgare
Mill.)
2000 ton Semua pabrik
5. Kencur (Kaempferia galanga
L.)
2000 ton
kering
Semua pabrik:
Sidomuncul 7-8 ton/bln
Temu Kencono 5-8 ton/thn
Indotraco 200 – 300 ton/thn
Herba Agronusa 40 ton/thn
6. Kunyit (Curcuma domestica
Val.)
3000 ton
kering;
1500 ton
basah
Semua pabrik:
Sidomuncul 6 ton kering/bln; dan 5
ton basah/hr
7. Bengle (Zingiber purpureum
Roxb.)
300 ton Sidomuncul = 5 – 7 ton/bln
Air Mancur = 2 – 3 ton/bln
8. Daun Jati Belanda (Guazuma
ulmifolia L.)
300 ton Indo Farma = 8 – 12 ton/bln
Sidomuncul = 2 – 3 ton/bln
9. Lempuyang (Zingiberis
zerumbeti R)
200 ton Sidomuncul = 15 ton/bln
3
10. Daun Sembung 100 ton Sidomuncul = 2 – 3 ton/bln
11. Daun Sendok 100 ton Sidomuncul = 2 – 3 ton/bln
12. Pegagan (Centella asiatica) 100 ton Sidomuncul 2 – 3 ton/bln
13. Daun Tempuyung (Sonchus
arvensis)
70 ton Sidomuncul = 2 – 3 ton/bln
Dayang Sumbi = 1 – 5 ton/thn
14. Daun Cengkih 50 ton Sidomuncul = 3 – 4 ton /bln
15. Greges Otot 50 ton Sidomuncul = 2 – 3 ton/bln
16. Daun Katuk 50 ton Indo Farma = 1 ton/bln
17. Kunci pepet (Boesenbergia
pandurata R.)
30 ton Semua pabrik
18. Daun ungu (Graptophyllum
pictum (L) Griff.)
30 ton Sidomuncul = 1-2 ton/bln
Indo Farma = 1 – 2 ton/bln
19. Bunga sidowayah 30 ton Sidomuncul = 2 – 3 ton/bln
20. Tapak liman 25 ton Sidomuncul = 2 – 3 ton/bln
21. Kumis kucing (Orthosipphon
aristatus)
20 ton Jamu Jenggot = 200 kg/bln
Dayang Sumbi= 5-10 ton/thn
Sidomuncul = 200 kg/bln
22. Kayu angin 15 ton Semua pabrik
23. Waron 10 ton Semua pabrik
24. Daun Kemuning (Murraya
paniculata Jack.)
10 ton Semua pabrik
25. Kayu secang 3 – 4 ton Semua pabrik
Sumber: Diolah dari berbagai sumber, 2002.
Namun demikian, kenyataan di lapang menunjukkan bahwa agribisnis biofarmaka
tidak berkembang dengan baik dan merata di seluruh Indonesia, karena petani dan pelaku
usaha kurang memahami kebutuhan pasar domestik dan ekspor yang menginginkan
produk siap pakai yang telah diolah. Kurangnya pemahaman tersebut karena menjual
biofarmaka memang tak semudah menjual tanaman hortikultura lainnya, seperti sayursayuran
atau buah-buahan. Disamping itu, keengganan petani untuk mengusahakan
biofarmaka karena demand nya relatif belum semassal komoditas sayur-sayuran ataupun
buah-buahan dan diantara ratusan jenis yang diperlukan industri obat tradisional hanya
sedikit tanaman yang biasa dibudidayakan petani, seperti kencur di Nogosari dan jahe
emprit di Ampel-Boyolali.
Sebagai dampak dari kondisi diatas adalah belum/tidak terpenuhinya jumlah
pasokan yang diminta oleh industri obat tradisional akan beberapa komoditas biofarmaka
yang diperlukan, baik yang tumbuh liar maupun tanaman yang telah dibudidayakan.
Bahkan sangat ironis sekali dengan adanya pernyataan dari APETOI bahwa stok
biofarmaka Indonesia hanya cukup memenuhi permintaan untuk enam bulan saja. Hal ini
4
menunjukkan bahwa eksistensi simplisia biofarmaka benar-benar sangat terbatas
(TRUBUS, 2001).
Sebagai contoh, komoditas pegagan (Centella asiatica), herba liar yang tumbuh di
pekarangan, kebun atau dibawah tegakan hutan, yang dibutuhkan pabrik lokal 25 ton per
tahun hanya sanggup dipasok sebesar empat ton per tahun. Tidak hanya tanaman liar
yang masih diburu dari alam bebas, beberapa biofarmaka yang telah dibudidayakan pun
banyak yang belum mampu memenuhi permintaan pasar domestik.
Jahe merah dan jahe emprit, biofarmaka yang selama ini telah dibudidayakan,
yang dibutuhkan industri obat tradisional sebanyak 250 ton per minggu tidak dapat
terpenuhi dari pasar domestik sehingga perlu dipasok dari pasar luar negeri yaitu melalui
impor dari negara Cina. Komoditas adas yang kebutuhan nasionalnya mencapai 2000 ton
per tahun, juga masih dipenuhi dari impor.
Kencur (Kaempferia galanga L.), yang termasuk salah satu komoditas budidaya
yang belum mampu memenuhi permintaan industri obat tradisional, dengan tingkat
kebutuhan nasional 125 – 150 ton per minggu baru dapat terpenuhi sekitar 80 – 100 ton.
Demikian pula halnya dengan daun makuto dewa, dari kebutuhan pabrik sebesar satu ton
per bulan baru terpenuhi tidak lebih dari 15 – 20 kg/bulan.
Di Jawa Tengah, dengan lebih dari 100 industri obat tradisional besar, menengah
dan kecil (rumahan), mengalami masalah yaitu tidak dapat terpenuhinya kapasitas
produksi pabrik karena kekurangan bahan baku biofarmaka. Sebagai contoh, PT
Indotraco Jaya Utama yang membutuhkan 180 ton kapulaga (Ammomum cardamomum
Auct.) gelondong per tahun belum dapat terpenuhi dari pasokan dalam negeri. Padahal,
jika melihat potensi di wilayah Priangan Timur, lahan biofarmaka ini cukup luas.
Misalnya, di wilayah Kabupaten Ciamis yang memiliki tiga lokasi potensial untuk
budidaya biofarmaka, yakni Gunung Sawal, Pangandaran, dan Panjalu. Di Kabupaten
Tasikmalaya, terdapat sekitar 62 757 hektare perkebunan rakyat yang bisa digunakan
untuk menanam biofarmaka. Juga di Kabupaten Garut, yang memiliki ketinggian mulai 0
hingga 1500 derajat, sangat potensial untuk budidaya biofarmaka. Di Kabupaten
Sumedang sendiri, tanaman herbal telah ditanam diatas areal seluas 2 054.2 hektar
dengan produksi 9 107 ton dengan jumlah petani yang terlibat 9 218 orang.
PT Sidomuncul, produsen jamu terbesar di Indonesia, membutuhkan pasokan
sekitar 650 ton bahan baku biofarmaka (kapulaga, temulawak, temu ireng, kunyit,
lengkuas dan lempuyang) setiap bulan. Jumlah ini masih dibawah kapasitas produksi
yang mencapai 800 ton per bulan. Selain itu, PT Sidomuncul membutuhkan kunyit
(Curcuma domestica Val.) tidak kurang dari lima ton rimpang basah per hari, itupun
belum terpenuhi. Komoditas lengkuas (Languas galanga (L) Stuntz.) dan lempuyang
(Zingiberis zerumbeti R) yang masing-masing diperlukan sebanyak 15 ton kering setiap
bulan namun baru sekitar 30 – 40 ton per tahun yang dipasok oleh para petani mitra.
Kebutuhan pabrik akan komoditas kencur (Kaempferia galanga L.) sebanyak 7 – 8 ton
5
per hari atau 100 ton per tahun baru terpenuhi dari kontribusi petani sebanyak 20 ton
(lihat tabel 3 diatas).
PT Jamu Nyonya Meneer yang memproduksi 200 ton jamu bubuk dan empat ton
kapsul per bulan, juga mengalami kesulitan dalam memperoleh pasokan. Komoditas
kapulaga (Ammomum cardamomum Auct.) misalnya, dari kebutuhan 10 – 15 ton per
bulan baru sekitar lima ton yang dapat dipasok secara rutin oleh para petani pemasok.
PT Indofarma, yang merupakan badan usaha milik negara di bawah Departemen
Kesehatan, juga mengalami kesulitan pasokan bahan baku daun jati belanda (Guazuma
ulmifolia Lamk.) yang membutuhkan minimal 8 – 12 ton per bulan hanya dapat dipasok
oleh petani sebanyak empat ton per tahun. Sebagai dampaknya, industri obat tradisional
PT Indofarma tersebut hanya mampu memproduksi Prolipid (pil antikolesterol) sebanyak
20 000 botol per bulan atau 1,2 juta butir per bulan dari kapasitas produksi pabrik yang
mencapai 50 000 botol per bulan atau target produksi 25 000 – 30 000 botol per bulan
sesuai dengan permintaan pasar pada tahun 2001. Demikian pula halnya dengan
komoditas daun katuk, yang menjadi bahan baku produk Proasi, yang membutuhkan satu
ton per bulan juga tidak dapat terpenuhi (TRUBUS, 2001).
Fenomena tersebut diatas menunjukkan bahwa pasar domestik bahan baku dan
simplisia biofarmaka masih terbuka sangat lebar. Namun demikian, kita juga tidak dapat
menutup mata dengan permasalahan yang dihadapi para petani pemasok, yaitu rendahnya
kualitas bahan baku dan simplisia yang dihasilkannya, sementara industri obat tradisional
menuntut kualitas yang tinggi agar bahan baku dan simplisia biofarmaka dapat diproses
lebih lanjut menjadi obat atau kosmetika.
Perkembangan industri herbal medicine dan health food di Indonesia dewasa ini
meningkat dengan pesat. Pemanfaatan sumberdaya alam hayati, khususnya dari jenis
biofarmaka, akan terus berlanjut, sehubungan dengan kuatnya keterkaitan bangsa
Indonesia terhadap tradisi kebudayaan memakai obat tradisional. Kecenderungan ini telah
meluas ke seluruh dunia dan dikenal sebagai gelombang hijau baru new green wave atau
trend gaya hidup kembali ke alam back to nature.
Indonesia termasuk salah satu pusat raksasa (mega center) keanekaragaman
hayati. Meskipun mempunyai keanekaragaman hayati yang melimpah namun sebagian
besar belum diketahui manfaatnya. Baru sekitar 600 jenis tumbuhan, 1000 jenis hewan
dan 100 jenis jasad renik yang telah diketahui potensinya dan dimanfaatkan oleh
masyarakat. Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah dan belum
termanfaatkan secara optimal, mempunyai potensi yang tinggi untuk digunakan sebagai
lahan pengembangan industri herbal medicine dan health food yang berorientasi ekspor.
Kondisi lahan yang variatif tersedia mulai lahan dengan kondisi pantai hingga lahan
pegunungan dengan sebagian besar lahan yang ada belum termanfaatkan dengan baik.
Komoditas – komoditas seperti tanaman atsiri, tanaman rempah-rempah dan
biofarmaka-obatan secara tradisional adalah komoditas andalan ekspor Indonesia.
6
Berbeda dengan komoditas yang mempunyai pasar lokal, komoditas ini sangat tangguh
terhadap gangguan krisis moneter karena basis harga pemasarannya dalam dollar
Amerika. Dalam kondisi saat ini harga jual yang tinggi (dalam rupiah) ini menjadikan
produk berbasis sumberdaya alam ini sebagai penghasil devisa yang tangguh.
Pasar herbal dunia pada tahun 2000 adalah sekitar USD 20 milyar dengan pasar
terbesar adalah di Asia (39 %), diikuti dengan Eropa (34 %), Amerika Utara (22 %) dan
belahan dunia lainnya sebesar lima persen. Sedangkan nilai pasar untuk beberapa
komoditas agromedisin dalam bentuk ekstrak herbal tunggal, menurut IRI untuk tahun
1999 (dalam juta USD) adalah Gingko 90,197; Ginseng 86,048; Garlic 71,474;
Echinaceae 49,189; St. John’s Wort 47,774 dan Saw Palmetto 18,381.
Dari total nilai pasar food supplement di Eropa pada tahun 1999 yaitu sebesar
USD 13.5 milyar, sebesar 55 % diantaranya adalah produk herbal (sekitar USD 7.43
milyar). Dalam mana Jerman mendapat pangsa sekitar 48 % (+ USD 3.57 milyar),
Perancis 24 % (USD 2 milyar), Italia 9 % (USD 0.73 milyar), Inggris enam persen ( USD
0.52 milyar) dan sisanya negara Eropa lainnya. Hal yang menarik adalah nilai penjualan
obat-obatan di Jerman diperoleh melalui resep dokter yang biayanya ditanggung oleh
sistem asuransi kesehatan, yaitu sebanyak 54,3% (DAZ-138 Jg Nr.19, 1998) dan sisanya
diperoleh melalui cara pengobatan sendiri.
Di Amerika Serikat, total pasar food supplement pada tahun 2000 mencapai USD
16.7 milyar, sebesar 25 % diantaranya (USD 4.2 milyar) adalah produk herbal. Untuk
kawasan Asia, dalam hal ini Cina (dengan kurang lebih 1200 industri dan 600 di
antaranya memiliki kebun terintegrasi dengan pabrik), dari sumber yang layak dipercayai
dapat meraup omset USD 5 milyar (domestik) dan USD satu milyar (ekspor). Dari
pangsa pasar sebesar itu, sebanyak 180 jenis Traditional Chinese Medicine (TCM) diakui
oleh Pemerintah dan dimasukkan dalam Daftar Obat Program Pemerintah bersama –
sama dengan obat modern. Nilai yang besar dapat teramati untuk penjualan TCM ke
Hongkong, Benin, Jepang, Arab Saudi, dan Australia. Sementara dari daftar yang lain
dapat diketahui bahwa nilai ekspor TCM, bahan baku maupun ekstrak dari Cina jauh
lebih tinggi dari nilai impornya.
Lebih jauh tentang Cina, berdasar data terakhir tahun 2000, ada 11146 jenis
biofarmaka yang dimanfaatkan pada industri TCM dengan memanfaatkan area seluas
760.000 hektar dengan total output 8.500.000 metrik ton dan secara rutin
membudidayakan sekitar 200 jenis biofarmaka utama sepanjang tahun.
Saat ini produk industri herbal medicine dan health food Indonesia
dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok jamu, kelompok ekstrak dan
kelompok fitofarmaka. Secara umum upaya pengembangan obat tradisional mengarah
kepada pengembangan kelompok fitofarmaka. Jika sasaran ini tercapai, maka peluang
pemanfaatannya akan semakin besar; dengan tidak hanya digunakan sebagai produk
swamedikasi tetapi juga dapat dimanfaatkan dalam sistem pelayanan kesehatan formal.
7
Omset penjualan herbal medicine di Indonesia sangat kecil dibandingkan dengan di Cina,
Jerman maupun USA.
Berdasarkan hasil pemantauan diperkirakan di seluruh dunia terdapat 250.000
tumbuhan tinggi dan diperkirakan paling sedikit 20 % berupa tumbuhan obat yang
digunakan dalam obat tradisional. Indonesia telah dikenal sebagai salah satu dari ketujuh
negara yang mempunyai keanekaragaman hayati yang menakjubkan dan tercatat sebagai
negara dengan kekayaan hayati nomor dua di dunia.
Bagi manusia, sudah jelas manfaatnya yaitu sebagai obat, kosmetik, pengharum,
penyegar, pewarna, senyawa model dan sebagainya. Pemanfaatan oleh manusia ini
didasarkan pada keanekaragaman struktur dan aktivitas metabolit sekunder tersebut.
Keanekaragaman metabolit sekunder ini memberikan harapan untuk dikembangkan
lebioh lanjut menjadi obat dari berbagai macam penyakit seperti anti bakteri, anti jamur,
antimalaria, anti kanker dan anti HIV.
Di Indonesia diketahui tidak kurang dari 7000 spesies tanaman dan tumbuhan
yang memiliki khasiat obat aromatik. Hutan Indonesia memiliki spesies biofarmaka tidak
kurang dari 9606 spesies. Dari jumlah itu, baru 3 – 4 % yang sudah dibudidayakan dan
dimanfaatkan secara komersial atau tercatat 350 biofarmaka telah diidentifikasi
mempunyai khasiah obat.
Pemanfaatan bahan baku obat tradisional oleh masyarakat mencapai kurang lebih
1000 jenis, dimana 74% diantaranya merupakan tumbuhan liar yang hidup di hutan.
Tingkat pemanfaaatan tumbuhan obat yang ada dapat dinyatakan masih jauh dari potensi
yang ada di alam. Oleh karena itu dengan meningkatnya kebutuhan bahan baku –
simplisia, dan meluasnya permintaan pasar domestik maupun ekspor, akan meningkatkan
pemanfaatan tumbuhan obat liar di hutan-hutan yang mungkin selama ini hanya dianggap
sebagai semak belukar atau diambil hasilnya sebagai kayu bakar atau kayu bangunan.
Dan kenyataan ini akan memaksa akan perlunya suatu kesadaran terhadap pemanfaatan
sumber daya alam hayati secara lebih hati-hati dan lebih optimal dan lebih didasarkan
pada kesadaran bahwa alam merupakan stok bahan baku obat-obatan yang potensial.
Peningkatan demand biofarmaka lokal berjalan seiring dengan semakin
banyaknya jumlah industri jamu, farmasi dan kosmetika. Perkembangan jumlah industri
obat tradisional dan keanekaragaman produknya, dengan ciri khas ekologi dan topografi
masing-masing wilayah di Indonesia, terus meningkat sepanjang tahun.
Demam obat-obat alami dan ramuan tradisional (back to nature) tidak hanya
melanda konsumen di negara Indonesia namun juga sudah menjangkiti Eropa dan
Amerika sejak beberapa tahun yang lalu. Seiring dengan meningkatnya minat
masyarakat, di pasar bermunculan pula beraneka jenis obat-obatan dari tumbuhan alami.
Tak hanya dalam bentuk jamu tradisonal, obat alami itu telah diolah dan dikemas secara
modern. Berbagai aneka obat dari ekstrak tumbuhan alias fitofarmaka yang gencar
beriklan dan sekarang mulai jadi primadona. Contohnya Prolipid, Prouric, Prorelax,
8
Prodiab, Ginko Biloba dan lain sebagainya. Prolipid, obat penurun kolesterol yang dibuat
dari ekstrak daun jati Belanda dan tempuyung, yang diproduksi pabrik obat di Indonesia
memiliki pangsa pasar cukup tinggi. Sejak diluncurkan empat tahun silam, penjualan obat
Prolipid meningkat 100% setiap tahunnya. Secara nasional permintaan obat tradisional
yang lainnya juga cukup besar dan terus meningkat. Tahun 2002 ini diperkirakan omzet
obat alami secara nasional nilainya minimal satu triliun rupiah, dan tahun depan (tahun
2003) diperkirakan meningkat menjadi Rp. 1,4 triliun.
Industri obat tradisional Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun
1992 jumlah Industri Obat Tradisional Indonesia berjumlah 449 buah yang terdiri dari
429 buah Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) dan 20 buah Industri Obat Tradisional
(IOT). Pada tahun 1999 jumlah Industri Obat Tradisional Indonesia telah meningkat
menjadi 810 yang terdiri atas 833 buah IKOT dan 87 buah IOT (diperkirakan pada tahun
2002 ini sudah mencapai sekitar 1000 industri). Industri sebanyak ini mampu
menghasilkan perputaran dana sekitar Rp. 1.5 trilyun per tahun. Peningkatan jumlah
industri obat tradisional tersebut signifikan dengan peningkatan total nilai jual produk
obat asli Indonesia di dalam negeri, yang mana 95,5 milyar rupiah pada tahun 1991
meningkat hingga mencapai nilai 600 milyar rupiah pada tahun 1999.
Disamping meningkatnya jumlah IKOT dan IOT, potensi pasar dalam negeri di
Indonesia masih terbuka lebar dengan adanya kebiasaan masyarakat Indonesia meminum
jamu. Survey perilaku konsumen dalam negeri menunjukkan 61,3 % responden
mempunyai kebiasaan meminum jamu tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa budaya
minum jamu yang merupakan tradisi leluhur sebagian bangsa Indonesia sudah
memasyarakat. Ini adalah potensi besar untuk mengembangkan pasar domestik dari
produk biofarmaka.
Prospek pemasaran biofarmaka di Indonesia masih cerah. Hal ini didukung selain
jamu tetap digemari oleh masyarakat Indonesia secara luas karena merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari budaya masyarakat, harga jamu juga lebih murah
dibandingkan obat farmasi serta sugesti masyarakat terhadap khasiat jamu adalah salah
satu faktor pendukung pengembangan industri jamu.
Potensi biofarmaka Indonesia juga masih besar untuk digali. Sebagai negara yang
kaya akan jumlah jenis biofarmaka dan yang merupakan negara kedua terbesar setelah
Brazil, Indonesia memiliki 40 000 spesies tanaman dan 940 diantaranya berkhasiat obat.
Namun demikian, dari 646 biofarmaka yang diteliti baru sekitar 465 jenis yang
dimanfaatkan oleh Industri Tradisional, sehingga prospek biofarmaka untuk lebih
dieksplorasi dan dikembangkan seiring kemajuan ilmu dan teknologi terbuka lebar.
Peningkatan ekspor simplisia biofarmaka ke berbagai negara tujuan cukup
meningkat sejalan dengan meningkatnya industri-industri farmasi di dunia. Sebagai
gambaran, total nilai dagang biofarmaka dunia mencapai US$ 45 miliar pada tahun 2001,
dan diperkirakan akan terus meningkat menjadi US$ 5 triliun pada tahun 2005. Dari total
9
nilai perdagangan produk biofarmaka dunia tersebut, omzet penjualan biofarmaka
Indonesia baru mencapai US$ 100 juta per tahun. Hal ini berarti, kontribusi ekspor
biofarmaka Indonesia baru sekitar 0,22 % saja.
Walaupun kontribusi pada nilai perdagangan dunia kecil, namun secara riil ekspor
simplisia biofarmaka Indonesia pada tahun 1979 sebesar US$ 700 687 dan pada tahun
1987 meningkat sebesar US$ 3 733 000. Kecenderungan masyarakat dunia yang
memprioritaskan produk yang ekologis daripada kimiawi, menyebabkan demand akan
obat bahan alami juga akan meningkat terus. Nilai obat modern yang berasal dari ekstrak
tumbuhan tropis di dunia pada tahun 1985 mencapai US$ 43 milyar, 25 % obat modern
tersebut bahan bakunya berasal dari tumbuhan. Sedangkan nilai jual obat tradisional pada
tahun 1992 di dunia mencapai US$ 8 milyar.
Ekspor bahan baku dan simplisia biofarmaka Indonesia mengalami peningkatan
yang cukup menggembirakan. Tahun 1979 nilai jual biofarmaka Indonesia adalah US$
700.687 dan pada tahun 1987 meningkat menjadi US$ 3.733.000. Dengan demikian
terjadi peningkatan sebesar 432,76%, seperti tersaji pada Tabel 2 dibawah.
Tabel 2. Perkembangan Nilai Ekspor Biofarmaka 1998-Oktober 2002
Tahun Nilai Ekspor (Juta US$) Pertumbuhan (%)
1998 4.8 -
1999 5.5 15,39
2000 7.4 33,64
2001 5.3 -23,24
Oktober 2002 3.6 -23,17
Sumber : DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN, 2003.
Peningkatan rata-rata per tahun sejak tahun 1979 hingga tahun 1984 adalah
sebesar 29.47 % per tahunnya. Jika seandainya tidak ada faktor-faktor lain ceteris paribus
yang mempengaruhi sampai tahun 1984, maka ekspor biofarmaka Indonesia tahun 2000
dapat mencapai US$ 26.055.063 dan pada tahun 2001 dapat mengekspor 839 590 000 Kg
dengan nilai US$ 890 240 000.
Perusahaan yang terlibat langsung dalam ekspor simplisia biofarmaka antara lain
PT Djasula Wangi senilai US$ 4 494,75 dan PT Teluk Intan Sejahtera senilai US$ 13
475, dengan negara tujuan ekspor adalah Istambul. Sedangkan negara tujuan ekspor
tumbuhan obat Indonesia tahun 1987 sampai 1991 disajikan pada Tabel 3.
10
Beberapa negara pengimpor terbesar biofarmaka asal Indonesia pada kurun tahun
1987 hingga tahun 1991 adalah Singapore, Taiwan, Hongkong dan Jepang. Secara
umum, trend nilai penjualan biofarmaka yang diekspor ke berbagai negeri berfluktuatif,
menurun dalam kurun waktu 1987 – 1990 kemudian naik pada tahun 1991. Selanjutnya,
peningkatan ekspor simplisia biofarmaka ke pasar internasional dapat ditunjukkan dari
neraca perdagangan internasional biofarmaka Indonesia adalah positif pada lima tahun
terakhir (tahun 1996 - 2001). Pada kurun waktu tersebut, nilai surplus ekspor tertinggi
terjadi pada tahun 1997 dengan nilai sebesar US$ 400 476 000.
Tabel 3. Negara Tujuan Ekspor Biofarmaka Indonesia Tahun 1987-1991
Nilai Ekspor/Tahun
(dalam ribuan US$)
No Negara Tujuan
1987 1988 1989 1990 1991
1. Jepang 476 391 205 427 390
2. Hongkong 756 277 196 316 700
3. Rep. of Korea - - 5 - 4
4. Taiwan 902 550 8 77 11
5. Thailand - - 2 - -
6. Singapore 1.449 1.369 771 410 385
7. Philipina - - - - 9
8. Malaysia 10 98 35 83 47
9. U.A. Emirat 9 - - - -
10. Netherland 2 1 - 23 -
11. Perancis 32 - - - -
12. Jerman 135 105 56 87 117
13. India - - 107 288 409
14. Bel. & Lux. - - - - 12
15. Spanyol 3 - - - -
Total 3.774 2.791 1.385 1.711 2.084
Sumber : BIRO PUSAT STATISTIK (1991) DALAM SJAHROEL (1993).
Berbagai jenis biofarmaka Indonesia banyak diminta oleh pasar dunia
internasional. Sebagai gambaran, sebanyak dari 45 macam obat penting di Amerika
berasal dari tumbuhan obat dan aromatik tropika, 14 spesies diantaranya berasal dari
biofarmaka asli Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan oleh International Trade
Centre (ITC) UNCTAD/GATT di enam negara terbesar pasaran biofarmaka-obatan dan
olahan-olahan, mencatat beberapa jenis tanaman yang memiliki tingkat demand tinggi di
negara-negara industri farmasi, seperti tersaji pada tabel 4.
11
Tabel 4. Jenis Biofarmaka yang Dominan Dipasok Negara Industri Farmasi
No Komoditas Nama Ilmiah Bagian Tanaman
yang Digunakan
Negara Tujuan
Ekspor
1. Tapak dara Catharanthus roseus Daun
2. Kina Catharanthus roseus Kulit batang
3. Kecubung Datura metel Daun
4. Wortel Caphaelis ipecacuantha Umbi
5. Liquorice Glyzirizha glabra Akar
6. Jahe Zingiber officinale Rimpang
7. Pulai pandak Rauwolfia vomitoria Akar
8. Valerian Valerian officinalis Akar
Amerika Serikat
Jepang
Federal Republik
Ghana
Perancis
Switzerland
United Kingdom
Sumber: Dari Berbagai Sumber, 2002.
Beberapa negara industri farmasi dan negara tujuan ekspor komoditas biofarmaka
Indonesia yang memiliki potensi pasar yang baik dan berprospek adalah USA, Perancis,
Jepang, FRG, Switzerland dan Inggris. Disamping itu, jenis-jenis biofarmaka yang
diminta oleh negara-negara industri farmasi, seperti tapak dara (Catharanthus roseus),
kina (Catharanthus roseus), kecubung (Datura metel), pulai pandak (Rauwolfia
vomitoria) dan valerian (Valerian officinalis) umumnya dapat tumbuh di Indonesia dan
tidak membutuhkan persyaratan yang spesifik untuk tumbuhnya.
Jika dilihat dari besarnya peluang pasar di luar negeri maka dalam kaitannya
dengan peningkatan jenis bahan obat alam yang diekspor ini perlu dilakukan pengecekan
tentang jenis-jenis simplisia yang dibutuhkan oleh pasaran internasional dan dapat
diusahakan di Indonesia mengingat Indonesia memiliki sumberdaya alam yang sangat
besar. Beberapa simplisia biofarmaka tertentu yang saat ini dibutuhkan oleh pasar
internasional dan dapat diusahakan di Indonesia serta negara yang berpotensi untuk
menerima pasokan dari Indonesia, yaitu
(1) Komoditi yang dibutuhkan negara Jepang, adalah: Zizyphi Fructus, Cinanomi Cortex,
Amomi Semen, Cinchonae Cortex, Caryophylli Flos, Cardamomi Fructus, Bupleuri
Radix, Rhei Rhizoma, Coix lacrymajobi, dan Rauwolfiae Radix.
(2) Komoditi yang dibutuhkan negara Republik Federasi Jerman, adalah: Kulit kina,
alkaloid kina (Cinchonae Cortex), ketumbar (Coriandri Fructus), lidah buaya (Alloe
vera), adas (Anisi Fructus), biji pinang (Arecae Semen), daun kayu putih (Eucalypti
Folium), akar pulai pandak (Rauwolfiae Radix), kulit kayu manis (Cinnamomi
Cortex), meniran (Phyllanti Herba), kapulaga (Amomi Fructus), dan Sambiloto
(Andrographidis Herba).
Beberapa spesies biofarmaka yang saat ini mendapat perhatian dalam
perdagangan internasional dan memiliki prospek yang cerah, antara lain adalah tapak
12
dara (Catharanthus roseus), kecubung (Datura fastuosa dan Datura metel), serta pulai
pandak (Rauwolfia sp), Digitalis sp, dan Dioscoreae sp.
Sedangkan BPEN mencatat trend demand komoditas biofarmaka yang banyak
diekspor ke pasar internasional adalah jahe (Zingiber officinale). Ekspor Indonesia akan
komoditas jahe (Zingiber officinale) meningkat 101,8 % setiap tahunnya untuk kurun
waktu antara tahun 1986-1990. Peningkatan ekspor jahe ini menunjukkan pangsa pasar
jahe Indonesia di pasar Internasional dari 2,4 % tahun 1988 menjadi 12,9 % tahun 1991,
walaupun terjadi penurunan demand jahe di pasar internasional pada tahun 1995 menjadi
9 % per tahun, namun demand kembali meningkat pada tahun 2002 menjadi 13 % setiap
tahunnya. Ekspor jahe Indonesia rata-rata meningkat 32.75 % per tahun. Sedangkan
pangsa pasar jahe Indonesia terhadap pasar dunia 0,8 %, hal ini berarti bahwa peluang
Indonesia sangat besar untuk meningkatkan ekspor.
Walaupun volume ekspor jahe cukup tinggi, tetapi sebagian besar ekspor jahe
masih dalam bentuk bahan mentah (rimpang jahe segar) dan setengah jadi (jahe asinan
dan jahe kering), sedangkan dalam bentuk yang diolah (produk jadi) sangatlah sedikit.
Lima negara yang menampung hasil ekspor komoditas jahe dalam bentuk jahe segar
adalah Malaysia, Hongkong, Perserikatan Emirat Arab, Singapura dan Saudi Arabia.
Sedangkan lima negara tujuan ekspor komoditas jahe kering Indonesia adalah Jepang,
Singapura, Thailand, India dan Perserikatan Emirat Arab.
Jika dibandingkan, volume dan nilai ekspor komoditas jahe segar (rimpang) jauh
lebih besar daripada jahe kering (simplisia). Sebagai contoh, pada tahun 1998 volume dan
nilai ekspor jahe segar masing-masing sebesar 32 807 661 Kg dan US$ 9 286 161 jauh
lebih besar dibandingkan volume dan nilai ekspor jahe kering masing-masing sebesar 507
550 Kg dan US$ 554 023. Besarnya volume dan nilai ekspor rimpang jahe ini tidak
menutup kemungkinan jahe tersebut akan diproses lebih lanjut, karena dari sisi harga
lebih murah menjual rimpang jahe daripada bentuk simplisia. Penggunaan jahe di luar
negeri sekitar 35 % untuk kebutuhan rumahtangga dan 65 % untuk keperluan industri.
Komoditas jahe gajah di luar negeri, dimanfaatkan sebagai bahan makanan,
minuman, bentuk rimpang segar, ataupun sebagai food supplement yang banyak diminati
konsumen di Eropa, Amerika, Timur Tengah, Asia Selatan, dan lain sebagainya atau
sebagai jahe asinan di Jepang. Disamping itu, komoditas jahe gajah digunakan sebagai
obat batuk dalam bentuk pil di negara India dan sebagai tonikum dan obat perangsang di
negara Cina dan Malaysia. Beberapa perusahaan, seperti PT Emeralindo Hijau Lestari,
menjadikan komoditas jahe gajah sebagai core business bagi perusahaannya dengan
sasaran ekspor ke pasar Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Kuwait, Bahrain, Pakistan,
Bangladesh, Singapura, Brunei, Jepang, Perancis dan Kanada.
Seperti yang telah dikemukakan di depan, prospek tanaman jahe di pasar
internasional saat ini cukup cerah, dimana laju konsumsi dunia meningkat sebesar 6,7 %
setiap tahunnya, karena peningkatan kebutuhan dunia akan produk jahe yang belum dapat
13
tergantikan fungsinya dengan produk lain. Nilai ekspor jahe dunia secara terinci disajikan
pada tabel 4.7.
Dari Tabel 4.7 diperlihatkan bahwa nilai ekspor jahe dunia untuk tahun 2000
tercatat sebesar US$ 128 112 000. Lima negara pengekspor jahe terbesar adalah China,
Thailand, India, Indonesia dan Brazil, dengan nilai ekspor masing-masing adalah US$ 71
138 000,-; US$ 18 394 000,-; US$ 5 914 000,-; US$ 5 797 000,-; dan US$ 576 000,-
Dari Tabel 5 tersebut juga diperlihatkan bahwa pada tahun 2000, produksi jahe
dunia sebesar 812 372 ton dan Indonesia menduduki peringkat ke empat produsen jahe di
dunia setelah negara India, Cina dan negara Nigeria. Bahkan Indonesia tidak mampu
menyediakan jahe gajah yang diminta negara Belanda sebanyak 40 ton per bulannya.
Tabel 5 Nilai Ekspor Jahe Dunia dan Ekspor 10 Negara Pesaing Tahun 2000
No. Negara Pemasok Ekspor (US $.000) Persentase (%)
1. China 71 138 55,53
2. Thailand 18 394 14,36
3. India 5 914 4,67
4. Indonesia 5 797 4,52
5. Brazil 5 476 4,27
6. Belanda 3 883 3,03
7. Nigeria 3 316 2,59
8. Nepal 2 763 2,16
9. Singapura 2 301 1,80
10. Ethiopia 1 021 0,80
11. Lain-lain 6 508 5,08
Dunia 128 112 100
Sumber: FOOD AGRICULTURE ORGANIZATION (FAO), 2001.
Pada Tabel 5 juga terlihat, bahwa market share Indonesia dalam perdagangan jahe
dunia adalah sebesar 4,52 %. Market share ini masih kecil jika dibandingkan dengan
potensi sumberdaya alam yang dimiliki oleh Indonesia. Jika dilihat dari total produksi
jahe Indonesia pada tahun 2000, yaitu sebesar 71 900 ton dan masih tersedianya tanah
pertanian yang cukup luas maka market share tersebut masih memiliki peluang untuk
dikembangkan karena umumnya budidaya jahe tidak membutuhkan persyaratan tanam
yang spesifik.
Dari uraian diatas, jika dilihat dari prospek biofarmaka maka masalah pemasaran
jahe sebenarnya bukanlah masalah, karena pasar domestik dan internasional cukup
terbuka lebar. Namun kenyataannya, Indonesia belum dapat memenuhi demand pasar
14
internasional yang terus meningkat tersebut. Jahe gajah yang harganya US$ 300/ton,
Indonesia baru bisa men-supply 10 % dari permintaan dunia yang berjumlah 30.000
ton/tahun.
Demikian pula halnya dengan biofarmaka yang lain. Jika dilihat dari prospeknya,
maka pemasaran di luar negeri bukanlah masalah karena pasar biofarmaka ini masih
belum optimal dan terbuka lebar, sementara pasokannya jauh lebih kecil. Tanaman
kapulaga (Ammomum cardamomum Auct.) misalnya, dari demand negara Cina yang
berjumlah 400 ton per bulan, negara Indonesia baru bisa men-supply 40 ton atau hanya
sekitar 10 % -nya. Komoditas kapulaga ini selain diminta negara Cina, juga diminta oleh
negara Singapura, Korea dan Hongkong. Dari demand negara Singapura akan kapulaga
gelondong sebesar 180 ton per tahun, Indonesia baru dapat memenuhi sebesar 80 ton
kapulaga gelondong per tahun. Sementara demand Singapura untuk kapulaga kupasan 72
ton per tahun tidak dapat terpenuhi karena keterbatasan bahan dan teknologi yang
dimiliki oleh para petani dalam negeri. Permintaan kapulaga kupasan oleh negara Korea
sebesar enam ton/tahun dan negara Hongkong sebesar lima ton per tahun, juga tidak
terpenuhi.
Contoh lainnya adalah tanaman cabe jawa (piper retrofractum), dari permintaan
dunia yang berjumlah 6.000.000 ton, Indonesia baru bisa mensuplai 1/3 nya. Sama halnya
dengan komoditas tanaman kencur (Kaemferia Galanga, Linn), yang harganya mencapai
US$ 1.100/ton, dari permintaan ekspor dunia sebesar 200 – 300 ton per tahun hanya
terpenuhi sekitar 62 ton per tahun. Disamping itu, Indonesia tidak dapat memenuhi
demand pasar dunia internasional akan komoditas bangle (Zingiber purpureum Roxb.)
dan biofarmaka lempuyang (Zingiberis aromaticum dan Zingiberis zerumbeti).

Selasa, 24 November 2009

Penawaran :pelatihan dan Sarana Pertanian
http://

11/21/2009 9:12:47 AM

Penawaran program pelatihan, magang,penyediaan pupuk dan pestisida ramah lingkungan,mesin-mesin pengolahan hasil pertanian kripik buah, sari buah, jenang buah,mie ubi,tepung ubi,aneka pengolahan kelapa,ubi-ubian, buah,hasil perkebunan, perikanan, dan peternakan. Pembibitan tanaman pangan, buah, sayur, perkebunan, peternakan dan perikanan. Agrowisata, Agroindustri,HAsil Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan, Konsultan manajemen Agribisnis, Agroindustri, Agrowisata, jaringan pemasaran hasil pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan.KOnsultan Bioenergi/alternatif:Biogas, bioetanol,mikrohidro, survay dan perencanaan pengembangan wilayah.
Hubungi/Contact: BUDIONO , e-Mail: liis_madani1@yahoo.com ,
Alamat/Address: jl.Anggrek VIII/4 PermataJingga Malang
Telpon/Phone: 0341405335, 08123303469 Faksimil/Fax:




Jual Jahe Emprit
http://ongko01.multiply.com

11/10/2009 12:09:42 PM

Jual Jahe Emprit, segar, berat rimpang rata-rata 50-100 gr, lepas tanah, stok ada 150 ton, harga 2500-3000,Sistem pembayaran timbang bayar (COD) bila berminat bisa menghubungi kami. 085740296448
Hubungi/Contact: Budi Sasongko , e-Mail: Ongko01@gmail.com ,
Alamat/Address: Jl. Erowati V/7
Telpon/Phone: 085740296448, 085740296448 Faksimil/Fax:




Jual alat dest bunga, rempah, daun
http://

10/29/2009 10:01:33 AM

Bagi anda yg berminat utk berwirausaha minyak atsiri, kami menjual/membuat alat destilasi dan evaporator utk bunga, daun, rempah-rempah (jahe, pala dll) utk skala kecil/rumah tangga maupun skala besar,bagi buyer alat akan diberikan pelatihan, info hub : 08157953129 / diajengraras@yahoo.co.id
Hubungi/Contact: Raras Soetoro , e-Mail: diajengraras@yahoo.co.id ,
Alamat/Address: wedomartani RT 10 RW 69, Jogjakarta
Telpon/Phone: , 08157953129 Faksimil/Fax:





Jual bbt tanaman (serehwangi, nilam, jahe dll)
http://

10/29/2009 10:06:12 AM

Jual benih dan bibit aneka tanaman : 1. nilam 2. neemba 3. sereh wangi 4. daun dewa/umbidewa & mahkota dewa 5. sirih merah, sirih hitam 6. kumis kucing 7. sambiloto 8. brotowali 9. kanthil 10. kayumanis 11. mint, oregano, coriander, sweet parsley, dll 12. zodia, lavender, rosmery 13. purwoceng 14. pegagan 15. selasih 16. jahe merah, gajah, emprit 17. Jati belanda 18. Daun sendok, daun wungu 19. Sambung nyowo dll Ada sekitar 200 jenis tanaman obat, tersedia pula simplia kering:daun dewa kering, umbidewa kering,ginseng lokal kering, daun sendok kering, daun sambungnyowo kering,purwoceng kering, pronojiwo kering, beluntas kering, tepung majaan, tepung kayulanang, tepung kunyit, tepung kayu manis, bubuk pala, bubuk pasak bumi dll. Info: 08157953129, email : diajengraras@yahoo.co.id atau diajengraras@plasa.com
Hubungi/Contact: Raras Soetoro , e-Mail: diajengraras@yahoo.co.id ,
Alamat/Address: wedomartani RT 10 RW 69, Jogjakarta
Telpon/Phone: , 08157953129 Faksimil/Fax:




CD Direktori Pasar Agro
http://

10/31/2009 3:07:17 PM

Tersedia CD Direktori Pasar Agrobisnis (Pertanian,Perikanan,Perkebunan) Dalam & Luar Negeri Terbaru Berisi: 1.Eksportir Dalam Negeri 2.Importir (Buyer Luar Negeri) 3.Permintaan-Permintaan Luar Negeri 4.Berbagai Macam Peluang Usaha Ekspor 5.Informasi Tentang Ekspor (Prosedur, Cara Pembayaran dll) 6.Alamat Kedubes Negara Sahabat & Alamat KBRI 7.Informasi-Informasi Agrobisnis Lainnya 8.Artikel-artikel & wawasan ekspor lainnya Data Komoditas Pasar Agrobisnis Dalam CD Yang Banyak Terdapat Di Indonesia Antara Lain: 1.Arang Kayu & Tempurung Kelapa (Charcoal) 2.Buah & Sayur (Fruits & Vegetables) 3.Cengkeh (Clove) 4.Damar (Damar) 5.Gambir (Gambier) 6.Jagung (Corn) 7.Jahe (Ginger) Termasuk Kunyit (Turmeric) 8.Kakao (Cocoa) 9.Kapulaga (Cardamom) 10.Kayu Manis (Cassia/Cinnamon) 11.Kelapa (Coconut) 12.Kelapa Parut (Desiccated Coconut) 13.Kopi (Coffee beans) 14.Kopra (Copra) 15.Lada Hitam/Putih (Black/White Pepper) 16.Mete (Cashew Nut) 17.Minyak Atsiri (Essential Oil) Termasuk Minyak Nilam, CLO, Citronella, Akar Wangi dll 18.Minyak Kelapa (Coconut Oil) Termasuk CPO 19.Pala (Nutmeg) 20.Pinang (Betel Nut) 21.Rumput Laut (Seaweed) 22.Serabut Kelapa (Coco Fiber) 23.Teh (Tea) 24.Teripang (Sea Cucumber) 25.Ubi Kayu (Cassava) 26.Udang (Shrimp) 27.Vanila (Vanilla) 28.Dll Seperti Bunga Pala (Mace), Gum Rosin, Pupuk Organik, Kulit Kepiting & Udang dsb. Data Eksportir/Importir/Permintaan Dalam CD Juga Dilengkapi Dengan No Telp/Fax, Alamat, Nama Perusahaan, E-mail/Website, No HP, Jenis Komoditas Harga CD Rp. 110.000 (Belum Termasuk Ongkos Kirim) + Bonus Data-Data Pasar Tambang & Mineral Dalam & Luar Negeri Data-data ini sangat bermanfaat bagi anda yang ingin melebarkan pangsa pasar produknya mengingat persaingan global yang semakin ketat dan juga bermanfaat bagi para usahawan pemula yang ingin memulai usaha perdagangan ataupun ekspor sehingga dapat memilih jenis komoditas/produk yang sesuai agar tidak salah dalam memulai bisnisnya. Dengan kata lain data-data ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan. Pemesanan Hubungi Tel atau SMS 0813 9456 3602 / 0858 4657 2098 Gratis Data Pasar Tambang & Mineral untuk setiap pembelian CD Direktori Pasar Agrobisnis Dalam & Luar Negeri (Terbatas)
Hubungi/Contact: Rudi , e-Mail: ,
Alamat/Address: Metro Trade Centre J 18 Bandung
Telpon/Phone: 081394563602, 085846572098 Faksimil/Fax:

Minggu, 22 November 2009

Sambiloto Si “Tanaman Dewa”

Tanaman Obat yang satu ini sudah digunakan oleh para tabib sejak zaman kerajaan Majapahit. Para tabib zaman dahulu menjulukinya sebagai “tanaman dewa” karena banyak sekali khasiat dari tanaman ini untuk pengobatan beberapa penyakit. Diantaranya: Hipertensi, kusta, TBC paru-paru, leptospirosis, hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basiler ( tifoid, diare), influenza, radang amandel, abses paru, radang paru, radang saluran napas, radang ginjal akut, radang telinga tenggah, radang usus buntu ,sakit gigi, demam, malaria, kencing nanah, kencing manis, batuk rejan, sesak napas, skrofuloderma, keracunan jamur, singkong, makanan laut, kanker, kehamilan anggur, tumor paru dan lainnya. Untuk pengobatan luar seperti digigit binatang berbisa, gatal-gatal, atau bisul, herbal segar /daun sambiloto direbus. Kemudian air rebusan dipakai untuk mencuci luka luar atau gatal-gatal dan bisul. Atau daun segar direbus lalu daunnya digiling halus kemudian borehkan ditempat yang digigit binatang berbisa atau bisul dan gatal-gatal.Jika digigit ular atau binatang berbisa serbuk sambiloto yang sudah digiling tadi atau jika masih didalam kapsul, maka buka kapsul sambiloto sebanyak 2-3 kapsul, tambahkan sedikit air matang, bisa juga dicampur minyak zaitun secukupnya. Lalu tempelkan ditempat yang sakit. Lakukan atau ulangi beberapa kali. Untuk selanjutnya minumlah kapsul sambiloto 3 x 1 perhari, 1 jam sebelum makan. Seandainya kesulitan memperoleh sambiloto dengan cepat, pertolongan pertama ketika digigit ular berbisa, dapat diatasi dengan menyeduh serbuk daun teh hitam atau teh hijau yang biasa kita konsumsi sebanyak 1 sendok makan diseduh dengan air panas tanpa gula pasir, minumlah ketika hangat dan sisa serbuk teh tadi ditempelkan ditempat yang digigit ular berbisa. Daun teh mengandung zat tanin yang dapat menetralkan racun ular berbisa.




Assalamu’alaikum. Saya salah seorang penjual herbal anggota dari ASPETRI ( Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia) menjual bebagai jenis herbal (tanaman obat) dan herbal keladi tikus untuk mencegah sekaligus mengobati penyakit tumor & kanker. Biasanya keladi tikus dijual oleh produsen-produsen lain dengan harga berkisar 40-50 ribu rupiah. Adapun herbal keladi tikus yang saya jual seharga 30 ribu rupiah. Dengan pembelian minimal 5 botol. Setiap pembelian 5 botol keladi tikus akan mendapatkan makalah tanaman herbal yang mudah ditemui disekitar tempat tinggal kita yang dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, cara meracik herbal & petunjuk cara mengobati penyakit tumor & kanker. Herbal keladi tikus yang saya jual isi kapsul 80 butir serta telah mendapat sertifikat cangkang kapsul halal dari M.U.I & izin produksi dari DEPKES RI. Untuk pembelian herbal keladi tikus & herbal lainnya via sms atau telepon di no. Hp : 085719664955.

Jumat, 06 November 2009

Cara Merebus Herbal

Rebus air sekitar 200-300 cc dalam gerambah atau pamci tanah liat atau panci kaca.Jangan sekali-kali merebus herbal dengan panci alumunium, karena zat besi & senyawa yang ada di alumunium tersebut akan meracuni herbal.lalu masukkan nyala suhu api dibawah 70 derjat selsius, bila lebih suhu tersebut, maka akan mengurangi kasiat herbal tersebut. Perebusan memakan waktu 15 menit,saring herbal lalu diminum ketika hangat atau dingin.

Kamis, 05 November 2009

1.Adas : Obat batuk,kencing manis, sariawan,ambeian, meningkatkan hormon progesteron
2.Akar Alang-alang : Panas dalam, muntah darah, kencing nanah, radang ginjal, kencing manis
3.Akar Pulutan : Gondok, tyroid, amandel
4.Akar Teki : Penyubur rahim, mengguatkan pinggang, menghentikan pendarahan haid
5.Akar Wangi : Mandi rempah, membersihkan darah
6.Bandotan : Demam, malaria, radang paru-paru, pendarahan, diare, mencegah kehamilan
7.Bangle : Demam, lever, nyeri sendi, pelangsing, lemah jantung
8.Baru Cina : Ayan, penyubur rahim, menguatkan rahim, disentri, pendarahan usus
9.Bawang Putih : Kolesterol, darah tinggi, migren, antibiotik
10.Beluntas : TBC, kelenjar leher, rheumatik, menurunkan panas, mengharumkan badan
11.Benalu : Tumor, kanker
12.Bidara Laut : Malaria, eksem, kencing manis
13.Bidara Upas : Radang usus buntu, typus, kencing manis, kanker, kista
14.Biji Pete Cina : Kencing manis, aprodisiak
15.Brotowali : Kencing manis, eksem, demam kuning
16.Buah Makassar : Kanker(kerongkongan, darah, serviks, paru-paru), malaria, disentri
17.Cabe Jawa : Kejang perut, masuk angin, jantung, tekanan darah rendah
18.Cakar Ayam : Kanker ( rahim, paru-paru) amandel, gondok, sinusitis, radang paru-paru
19.Ciplukan : Batuk, kencing manis, ayan, prostat
20.Daun Dewa : Tumor, jantung, strroke, mencairkan bekuan darah
21.Daun Sendok : Radang ginjal, prostat, radang selaput mata, batu empedu, lemah syahwat
23.Daun Ungu : Wasir, sembelit, melancarkan haid
24.Gandarusa : Rheumatik, patah tulang, pengapuran
25.Jahe : Masuk angin, melancarkan peredaran darah, batuk, rheumatik
26.Jati Belanda : Pelangsing, kolesterol, batuk
27.Jombang : Radang payudara, radang empedu, tumor, kanker
28.Kayu Legi : Sakit lambung, maag berdarah, demam, diare
29.Keji Beling : Batu ginjal, batu empedu, kencing kurang lancar
30.Keladi Tikus : Kanker, menetralisir racun narkoba, koreng
31.Kencur : Masuk angin, batuk, keracunan makanan, keracunan jamur, tetanus
32.Komprey : Tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, asam urat, kolesterol
33.Kumis kucing : Infeksi kandung kemih, kencing batu, batu empedu, asam urat, anyang-anyang
34.Kunir Putih : Mengecilkan rahim, kanker, nyeri lambung
35.Kunyit : Mengharumkan badan, maag, radang usus, lever, haid tidak lancar, keputihan
36.Kunyit Putih : Kista, pengapuran, nyeri perut
37.Lempuyang : Kurang nafsu makan, batuk, masuk angin, rheumatik, sakit empedu, kurang darah
38.Lengkuas Merah : Gangguan perut, eksem, demam, paru-paru, masuk angin, stamina pria
39.Lenglengan : Sukar tidur, epilepsi, jantung
40.Mengkudu : Kanker, tumor, darah tinggi, kencing manis, obesitas, lever, amandel
41.Meniran : Radang ginjal. hepatitis, kencing manis
42.Mimba : Kencing manis, asam urat, lever, eksem
43.Murbei : Demam, batuk, malaria, kencing manis, darah tinggi, kaki gajah
44.Pegagan : Lever, campak, migren, revitalisasi sel, meningkatkan daya ingat/kecerdasan/anti pikun
45.Pulasari : Sariawan, kencing manis, nyeri buang air kecil, diare
46.Pulutan : Gondok, influenza, keputihan
47.Rumput Mutiara : Radang usus buntu, amandel, kanker, gondok, hepatitis
48.Saga : Sakit tenggorokan, batuk, asma, sariawan, panas dalam
49.Sambiloto : Typus, TBC Paru-paru, kencing manis, darah tinggi, eksem, kanker, influenza
50.Sambung nyawa : Darah tinggi, sinusitis, tumor, kencing manis, kolesterol
51.Sangitan : Lever, eksem, anyang-anyang, pereda nyeri
52.Sidaguri : Asam urat, rheumatik, asma, eksem, TBC kelenjar leher
53.Sirih : Eksem, batuk, keputihan, sariawan, haid bau amis, mengharumkan badan, sakit mata
54.Secang : Eksem, rheumatik, masuk angin
55.Tapak Dara : Kanker, limpa, leukimia, darah tinggi, kencing manis
56.Tapak Liman : Kurang darah, radang ginjal, keputihan, hepatitis, stamina pria
57.Tempuyung : Batu ginjal, batu empedu, darah tinggi
58.Temu Ireng : Darah kotor, batuk, asma, eksem, sakit lambung, menambah nafsu makan
59.Temu lawak : Maag, sembelit, asma, sariawan, kolesterol, hepatitis, menambah nafsu makan
60.Temu Putih : Kanker mulut rahim, kista, nyeri haid, keputihan, tumor rahim

Petunjuk Didalam Mengelola Sebuah Toko Herbal


Langkah pertama tempat/ toko herbal yang sewanya tidak terlalu mahal perbulan/pertahunnya. Kemudian buat rak-rak untuk tempat pajangan herbal,yang dapat memuat banyak herbal. Rak-rak tersebut hendaknya mudah untuk dijangkau ketika kita akan mengambil herbal. Posisi rak-rak herbal hendaknya mudah dijangkau apabila kita hendak membersihkan herbal dari debu. Sering-seringlah kita membersihkan herbal ,rak-rak, toko, dari debu, karena herbal meupakan obat yang akan dikonsumsi orang. Jika mampu beri Ac untuk pendingin ruangan agar pembeli mertasa nyaman bila berbelanja. Setelah itu, Buatlah spanduk yang berisi gambar beberapa produk herbal, agar arang lain dapat melihat dan mengetahui bahwa toko tersebut menjual herbal.Sebar brosur-brosur ditempat perbelanjaan, ketika selesai sholat jum'at atau kita dapat meminte tolong teman/kenalan kita untuk membagikan beberapa brosur tersebut kepada orang yang dia kenal. Buat kartu nama untuk identitas diri kita sekaligus menjantumkan alamat toko herbal kita. Jika saudara membeli herbal dari agen, belilah/ cari agen yang dapat memberikan discout yang lumayan kepada kita. Beri discout yang menarik sekitar 20% kepada pembeli atau pengurangan harga jual kepada konsumen yang akan berbelanja di toko kita, karena hal dapat mempengaruhi ramai atau tidaknya toko herbal kita. Lengkapi & ramaikan pajangan toko herbal kita dengan banyaknya herbal.Berilah pelayanan yang baik, murah tersenyum dan jangan sekali-sekali memperlihatkan sikap atau perkataan yang kasar kepada orang yang cuma ingin melihat-lihat toko kita.Saudara juga harus memperhatikan kadar luasa dari sebuah herbal yang kita jual. Jangan pernar menjual herbal yang sudah kadarluasa, karena hal tersebut menyangkut keselamatan jiwa seseorang dan citra toko herbal kita. Untuk pembukuan, Saudara menyiapkan buku catatan untuk penjualan. Setiap transaksi pembelian,. maka catatan barang-barang yang laku terjual, lalu ketika toko hendak tutup, jumlahkan kan semua pendapatan setiap harinya. Ingat setiap pengeluaran perhari yang kita ambil dari toko kita, jangan lupa di catat. Agar kita tahu kemana jumlah uang kas toko yang telah diambil. Buat tabel Neraca pembukuan toko dengan komputer lalu masukan data penjualan setiap harinya lalu hitunglah berapa modal herbal tersebut, berapa pengeluaran kita setiap harinya dalam satu bulan.Saat ini sudah banyak dijual sofware toko, saudara dapat membelinya jadi tingal memasukan data penjualan di perangkat sofware tersebut, tidak perlu susah membuat tabel neraca penjualan Kemudian saudara akan mengetahui keuntungan penjualan untuk setiap bulannya. Ingat uang modal harus diputarkan lagi untuk belanja herbal yang akan datang, begitu seterusnya. Hendaknya setiap bulanya harus ada peningkatan penjualan.



Kaedah Dasar Pemakaian Herbal


Agar herbal dapat bersinergi, maka setiap akan mengkonsumsi herbal, jangan sekali-kali kita mengkonsunmsi dua jenis herbal yang mempunyai sifat yang berbeda karena herbal tersebut nantinya tidak akan harmonis. Contoh: Herbal panas seperti habbatussauda digabung minumnya dengan herbal dingin seperti sambiloto, maka kemungkinan proses penyembuhan akan lama atau bisa tidak dapat mempengaruri kepada penyembuhan, tetapi hanya sebagai suplemen. Mengabungkan beberapa herbal yang mempunyai sifat yang sama, akan dapat meningkatkan kekuatan herbal didalam pengobatan.Setiap herbal kering tidak sama khasiatnya dengan herbal basah, walaupun herbal tersebut sama jenisnya. Contoh :

Jahe Basah : Rasanya pedas sifatnya hangat
Jahe Kering : Rasanya pedas sifatnya panas
Jahe Bakar : Rasanya pedas & pahit sifatnya panas

Cara mengkonsumsi herbal dalam bentuk kapsul: setiap kapsul menpunyai ukuran dosis dari 250 mg-500mg kecuali akar alang-alang 350 mg. Dosis aman untuk sebuah herbal adalah 1 liang atau 30 gram. Tetapi itu juga disesuaikan dengan berat badan & umur pasien. Dosis anak-anak lebih besar dari dosis orang usia diatas 60 tahun, sedangkan dosis orang dewasa berbeda dengan dosis orang tua dan anak - anak.Cara mengkonsumsi herbal kapsul adalah herbal diminum 3x1 satu jam sebelum makan. Kenapa hebal dimakan 1 jam sebelum makan, karena ketika perut kita kosong, maka herbal yang kita makan akan sempurna diserap oleh tubuh. Karena fungsi organ limpa yaitu mennyalurkan makanan/herbal kepada masing-masing organ yang membutuhkan misalnya, rasa pahit untuk organ jantung, rasa pedas untuk paru-paru, rasa manis untuk limpa & lambung, rasa asin untuk ginjal, rasa asam untum hati/lever. Akan tetapi ada herbal yang masuk kepada beberapa organ tubuh, contohnya pegagan. Herbal pegagan masuk kepada hampir semua organ kecuali organ paru-paru. Makanya pegagan sangat baik untuk daya tahan tubuh. Adapun cara mengkonsumsi herbal godokan atau serbuk yang belum dikapsulkan adalah: untuk satu & 2 jenis herbal dengan takaran 1 sendok teh diratakan(tidak mengung herbalnya, lalu masukkan kedalam gelas cangkis berisi 200cc air panas. Untuk herbal yang terdiri dari tiga/empat jenis herbal, maka 1 sendok teh dibagi 4, diminum ketika air sudah hangat jika kondisi badan kita dingin. Jika badan kita panas, maka herbal dikonsusmi ketika air sudah dingin.


Cara meracik herbal simplisia / tanaman kering yaitu : Jika herbal yang digunakan daunnya, maka seukuran 1 genggam
tangan pasien. Jika batang atau akar maka 1 jengkal telapak tangan, jika rimpang maka 1jari, jika biji maka 1 buku jari pasien atau 2 centi.


Cara mengkonsumsi Madu Hutan( telah ada penelitiannya)

1.Dosis aman Madu: 100-200 mg perhari

10 sendok makan perhari
1 sendok makan = 20 gram
10 sendok makan = 200 gram (maksimal)

Dikonsumsi perhari sebaiknya

3 sendok makan = 60 gram pagi
3 sendok makan = 60 gram ketika akan tidur
Jadi sehari = 120 gram, dosis pertengahan diantara 100-200 gram perhari.

2.Dosi aman Minyak Zaitun: 5 gram = 1 sendok teh perhari Minyak Zaitun Mediterania / Spanyol

3.Dosis aman Habbatussauda: 5 gram perhari / 1jimpit= 1sdt ( Habbatussauda apa saja & dari negara mana saja)


Untuk Campuran Dosis yang aman untuk dikonsumsi bagi orang yang mempunyai penyakit parah yaitu:

Campuran

Madu Zaitun Habbatussauda
6 Sendok Teh + 1Sendok Teh + 1 Sendok Teh

Kenapa madu dosisnya lebih besar, karena organ limpa membutuhkan makan yang banyak.

Daftar Harga Herbal Kapsul Tunggal & Formulasi


Produk Harga

1. Bio Diabet : 35.000
2. Bio Karsinoma : 40.000
3. Bio Jat : 35.000
4. Bio Slim : 35.000
5. Bio Tensi : 35.000
6. Biogen : 35.000
7. Biokolesterol : 35.000
8. Biomaag : 35.000
9. Biosin : 35.000
10.Biostroke : 35.000
11.Biovit : 30.000
12.Crem Pegagan : 30.000
13.Daun Dewa : 30.000
14.Umbi Dewa : 30.000
15.Daun Ungu : 30.000
16.Dawasir : 35.000
17.Gurah : 35.000
18.Habbatussauda : 25.000
19.Habbatussauda oil : 35.000
20.Habbatussada oil Kapsul : 35.000
21.Jahe Merah Box : 15.000
22.Jahe Merah Rencengan : 15.000
23.Keladi Tikus : 50.000
24.Kumis Kucing : 25.000
25.Kunyit Putih : 25.000
26.Kunyit : 25.000
27.Liverin : 35.000
28.Madu Habbatussauda : 40.000
29.Madu Kurma 350 g : 50.000
30.Madu Murni 125 cc : 15.000
31.Madu Murni 350 cc : 35.000
32.Meniran : 25.000
33.Mimba : 25.000
34.Minyak Totok : 35.000
35.Mengkudu : 25.000
36.Pegagan : 25.000
37.Rapet Putri : 35.000
38.Rosella Mesir : 25.000
39.Rosella plastik : 12.500
40.Rumput Mutiara : 27.500
41.Sambiloto : 25.000
42.Sari Kurma : 45.000
43.Sehat Wanita : 35.000
44.Spirulina : 55.000
45.Sambung Nyawa : 27.500
46.Tempuyang : 25.000
47.Temu Putih : 25.000
48.Temulawak : 25.000
49.Teh Hijau : 30.000
50.Uratik : 35.000
51.VCO Kapsul : 35.000
52.Zaitun Kapsul : 35.000
53.Zaitun Murni 125 cc : 30.000
54.Zaitun Murni 250 cc : 40.000
55 Dan Lain-Lain
Adas : Obat batuk,kencing manis, sariawan,ambeian, meningkatkan hormon progesteron
Akar Alang-alang : Panas dalam, muntah darah, kencing nanah, radang ginjal, kencing manis
Akar Pulutan : Gondok, tyroid, amandel
Akar Teki : Penyubur rahim, mengguatkan pinggang, menghentikan pendarahan haid
Akar Wangi : Mandi rempah, membersihkan darah
Bandotan : Demam, malaria, radang paru-paru, pendarahan, diare, mencegah kehamilan
Bangle : Demam, lever, nyeri sendi, pelangsing, lemah jantung
Baru Cina : Ayan, penyubur rahim, menguatkan rahim, disentri, pendarahan usus
Bawang Putih : Kolesterol, darah tinggi, migren, antibiotik
Beluntas : TBC, kelenjar leher, rheumatik, menurunkan panas, mengharumkan badan
Benalu : Tumor, kanker
Bidara Laut : Malaria, eksem, kencing manis
Bidara Upas : Radang usus buntu, typus, kencing manis, kanker, kista
Biji Pete Cina : Kencing manis, aprodisiak
Brotowali : Kencing manis, eksem, demam kuning
Buah Makassar : Kanker(kerongkongan, darah, serviks, paru-paru), malaria, disentri
Cabe Jawa : Kejang perut, masuk angin, jantung, tekanan darah rendah
Cakar Ayam : Kanker ( rahim, paru-paru) amandel, gondok, sinusitis, radang paru-paru
Ciplukan : Batuk, kencing manis, ayan, prostat
Daun Dewa : Tumor, jantung, strroke, mencairkan bekuan darah
Daun Sendok : Radang ginjal, prostat, radang selaput mata, batu empedu, lemah syahwat
Daun Ungu : Wasir, sembelit, melancarkan haid
Gandarusa : Rheumatik, patah tulang, pengapuran
Jahe : Masuk angin, melancarkan peredaran darah, batuk, rheumatik
Jati Belanda : Pelangsing, kolesterol, batuk
Jombang : Radang payudara, radang empedu, tumor, kanker
Kayu Legi : Sakit lambung, maag berdarah, demam, diare
Keji Beling : Batu ginjal, batu empedu, kencing kurang lancar
Keladi Tikus : Kanker, menetralisir racun narkoba, koreng
Kencur : Masuk angin, batuk, keracunan makanan, keracunan jamur, tetanus
Komprey : Tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, asam urat, kolesterol
Kumis kucing : Infeksi kandung kemih, kencing batu, batu empedu, asam urat, anyang-anyang
Kunir Putih : Mengecilkan rahim, kanker, nyeri lambung
Kunyit : Mengharumkan badan, maag, radang usus, lever, haid tidak lancar, keputihan
Kunyit Putih : Kista, pengapuran, nyeri perut
Lempuyang : Kurang nafsu makan, batuk, masuk angin, rheumatik, sakit empedu, kurang darah
Lengkuas Merah : Gangguan perut, eksem, demam, paru-paru, masuk angin, stamina pria
Lenglengan : Sukar tidur, epilepsi, jantung
Mengkudu : Kanker, tumor, darah tinggi, kencing manis, obesitas, lever, amandel
Meniran : Radang ginjal. hepatitis, kencing manis
Mimba : Kencing manis, asam urat, lever, eksem
Murbei : Demam, batuk, malaria, kencing manis, darah tinggi, kaki gajah
Pegagan : Lever, campak, migren, revitalisasi sel, meningkatkan daya ingat/kecerdasan/anti pikun
Pulasari : Sariawan, kencing manis, nyeri buang air kecil, diare
Pulutan : Gondok, influenza, keputihan
Rumput Mutiara : Radang usus buntu, amandel, kanker, gondok, hepatitis
Saga : Sakit tenggorokan, batuk, asma, sariawan, panas dalam
Sambiloto : Typus, TBC Paru-paru, kencing manis, darah tinggi, eksem, kanker, influenza
Sambung nyawa : Darah tinggi, sinusitis, tumor, kencing manis, kolesterol
Sangitan : Lever, eksem, anyang-anyang, pereda nyeri
Sidaguri : Asam urat, rheumatik, asma, eksem, TBC kelenjar leher
Sirih : Eksem, batuk, keputihan, sariawan, haid bau amis, mengharumkan badan, sakit mata
Secang : Eksem, rheumatik, masuk angin
Tapak Dara : Kanker, limpa, leukimia, darah tinggi, kencing manis
Tapak Liman : Kurang darah, radang ginjal, keputihan, hepatitis, stamina pria
Tempuyung : Batu ginjal, batu empedu, darah tinggi
Temu Ireng : Darah kotor, batuk, asma, eksem, sakit lambung, menambah nafsu makan
Temu lawak : Maag, sembelit, asma, sariawan, kolesterol, hepatitis, menambah nafsu makan
Temu Putih : Kanker mulut rahim, kista, nyeri haid, keputihan, tumor rahim
Petunjuk Didalam Mengelola Sebuah Toko Herbal


Langkah pertama tempat/ toko herbal yang sewanya tidak terlalu mahal perbulan/pertahunnya. Kemudian buat rak-rak untuk tempat pajangan herbal,yang dapat memuat banyak herbal. Rak-rak tersebut hendaknya mudah untuk dijangkau ketika kita akan mengambil herbal. Posisi rak-rak herbal hendaknya mudah dijangkau apabila kita hendak membersihkan herbal dari debu. Sering-seringlah kita membersihkan herbal ,rak-rak, toko, dari debu, karena herbal meupakan obat yang akan dikonsumsi orang. Jika mampu beri Ac untuk pendingin ruangan agar pembeli mertasa nyaman bila berbelanja. Setelah itu, Buatlah spanduk yang berisi gambar beberapa produk herbal, agar arang lain dapat melihat dan mengetahui bahwa toko tersebut menjual herbal.Sebar brosur-brosur ditempat perbelanjaan, ketika selesai sholat jum'at atau kita dapat meminte tolong teman/kenalan kita untuk membagikan beberapa brosur tersebut kepada orang yang dia kenal. Buat kartu nama untuk identitas diri kita sekaligus menjantumkan alamat toko herbal kita. Jika saudara membeli herbal dari agen, belilah/ cari agen yang dapat memberikan discout yang lumayan kepada kita. Beri discout yang menarik sekitar 20% kepada pembeli atau pengurangan harga jual kepada konsumen yang akan berbelanja di toko kita, karena hal dapat mempengaruhi ramai atau tidaknya toko herbal kita. Lengkapi & ramaikan pajangan toko herbal kita dengan banyaknya herbal.Berilah pelayanan yang baik, murah tersenyum dan jangan sekali-sekali memperlihatkan sikap atau perkataan yang kasar kepada orang yang cuma ingin melihat-lihat toko kita.Saudara juga harus memperhatikan kadar luasa dari sebuah herbal yang kita jual. Jangan pernar menjual herbal yang sudah kadarluasa, karena hal tersebut menyangkut keselamatan jiwa seseorang dan citra toko herbal kita. Untuk pembukuan, Saudara menyiapkan buku catatan untuk penjualan. Setiap transaksi pembelian,. maka catatan barang-barang yang laku terjual, lalu ketika toko hendak tutup, jumlahkan kan semua pendapatan setiap harinya. Ingat setiap pengeluaran perhari yang kita ambil dari toko kita, jangan lupa di catat. Agar kita tahu kemana jumlah uang kas toko yang telah diambil. Buat tabel Neraca pembukuan toko dengan komputer lalu masukan data penjualan setiap harinya lalu hitunglah berapa modal herbal tersebut, berapa pengeluaran kita setiap harinya dalam satu bulan.Saat ini sudah banyak dijual sofware toko, saudara dapat membelinya jadi tingal memasukan data penjualan di perangkat sofware tersebut, tidak perlu susah membuat tabel neraca penjualan Kemudian saudara akan mengetahui keuntungan penjualan untuk setiap bulannya. Ingat uang modal harus diputarkan lagi untuk belanja herbal yang akan datang, begitu seterusnya. Hendaknya setiap bulanya harus ada peningkatan penjualan.



Kaedah Dasar Pemakaian Herbal


Agar herbal dapat bersinergi, maka setiap akan mengkonsumsi herbal, jangan sekali-kali kita mengkonsunmsi dua jenis herbal yang mempunyai sifat yang berbeda karena herbal tersebut nantinya tidak akan harmonis. Contoh: Herbal panas seperti habbatussauda digabung minumnya dengan herbal dingin seperti sambiloto, maka kemungkinan proses penyembuhan akan lama atau bisa tidak dapat mempengaruri kepada penyembuhan, tetapi hanya sebagai suplemen. Mengabungkan beberapa herbal yang mempunyai sifat yang sama, akan dapat meningkatkan kekuatan herbal didalam pengobatan.Setiap herbal kering tidak sama khasiatnya dengan herbal basah, walaupun herbal tersebut sama jenisnya. Contoh :

Jahe Basah : Rasanya pedas sifatnya hangat
Jahe Kering : Rasanya pedas sifatnya panas
Jahe Bakar : Rasanya pedas & pahit sifatnya panas

Cara mengkonsumsi herbal dalam bentuk kapsul: setiap kapsul menpunyai ukuran dosis dari 250 mg-500mg kecuali akar alang-alang 350 mg. Dosis aman untuk sebuah herbal adalah 1 liang atau 30 gram. Tetapi itu juga disesuaikan dengan berat badan & umur pasien. Dosis anak-anak lebih besar dari dosis orang usia diatas 60 tahun, sedangkan dosis orang dewasa berbeda dengan dosis orang tua dan anak - anak.Cara mengkonsumsi herbal kapsul adalah herbal diminum 3x1 satu jam sebelum makan. Kenapa hebal dimakan 1 jam sebelum makan, karena ketika perut kita kosong, maka herbal yang kita makan akan sempurna diserap oleh tubuh. Karena fungsi organ limpa yaitu mennyalurkan makanan/herbal kepada masing-masing organ yang membutuhkan misalnya, rasa pahit untuk organ jantung, rasa pedas untuk paru-paru, rasa manis untuk limpa & lambung, rasa asin untuk ginjal, rasa asam untum hati/lever. Akan tetapi ada herbal yang masuk kepada beberapa organ tubuh, contohnya pegagan. Herbal pegagan masuk kepada hampir semua organ kecuali organ paru-paru. Makanya pegagan sangat baik untuk daya tahan tubuh. Adapun cara mengkonsumsi herbal godokan atau serbuk yang belum dikapsulkan adalah: untuk satu & 2 jenis herbal dengan takaran 1 sendok teh diratakan(tidak mengung herbalnya, lalu masukkan kedalam gelas cangkis berisi 200cc air panas. Untuk herbal yang terdiri dari tiga/empat jenis herbal, maka 1 sendok teh dibagi 4, diminum ketika air sudah hangat jika kondisi badan kita dingin. Jika badan kita panas, maka herbal dikonsusmi ketika air sudah dingin.


Cara meracik herbal simplisia / tanaman kering yaitu : Jika herbal yang digunakan daunnya, maka seukuran 1 genggam
tangan pasien. Jika batang atau akar maka 1 jengkal telapak tangan, jika rimpang maka 1jari, jika biji maka 1 buku jari pasien atau 2 centi.


Cara mengkonsumsi Madu Hutan( telah ada penelitiannya)

1.Dosis aman Madu: 100-200 mg perhari

10 sendok makan perhari
1 sendok makan = 20 gram
10 sendok makan = 200 gram (maksimal)

Dikonsumsi perhari sebaiknya

3 sendok makan = 60 gram pagi
3 sendok makan = 60 gram ketika akan tidur
Jadi sehari = 120 gram, dosis pertengahan diantara 100-200 gram perhari.

2.Dosi aman Minyak Zaitun: 5 gram = 1 sendok teh perhari Minyak Zaitun Mediterania / Spanyol

3.Dosis aman Habbatussauda: 5 gram perhari / 1jimpit= 1sdt ( Habbatussauda apa saja & dari negara mana saja)


Untuk Campuran Dosis yang aman untuk dikonsumsi bagi orang yang mempunyai penyakit parah yaitu:

Campuran


Madu Zaitun Habbatussauda
6 Sendok Teh + 1Sendok Teh + 1 Sendok Teh

Kenapa madu dosisnya lebih besar, karena organ limpa membutuhkan makan yang banyak.

Jumat, 23 Oktober 2009

The Nobel Prize in Physiology or Medicine 2009

jointly to

Elizabeth H. Blackburn, Carol W. Greider and Jack W. Szostak

for the discovery of

"how chromosomes are protected
by telomeres and the enzyme telomerase"

Summary

This year's Nobel Prize in Physiology or Medicine is awarded to three scientists who have solved a major problem in biology: how the chromosomes can be copied in a complete way during cell divisions and how they are protected against degradation. The Nobel Laureates have shown that the solution is to be found in the ends of the chromosomes – the telomeres – and in an enzyme that forms them – telomerase.

The long, thread-like DNA molecules that carry our genes are packed into chromosomes, the telomeres being the caps on their ends. Elizabeth Blackburn and Jack Szostak discovered that a unique DNA sequence in the telomeres protects the chromosomes from degradation. Carol Greider and Elizabeth Blackburn identified telomerase, the enzyme that makes telomere DNA. These discoveries explained how the ends of the chromosomes are protected by the telomeres and that they are built by telomerase.

If the telomeres are shortened, cells age. Conversely, if telomerase activity is high, telomere length is maintained, and cellular senescence is delayed. This is the case in cancer cells, which can be considered to have eternal life. Certain inherited diseases, in contrast, are characterized by a defective telomerase, resulting in damaged cells. The award of the Nobel Prize recognizes the discovery of a fundamental mechanism in the cell, a discovery that has stimulated the development of new therapeutic strategies.
The mysterious telomere

The chromosomes contain our genome in their DNA molecules. As early as the 1930s, Hermann Muller (Nobel Prize 1946) and Barbara McClintock (Nobel Prize 1983) had observed that the structures at the ends of the chromosomes, the so-called telomeres, seemed to prevent the chromosomes from attaching to each other. They suspected that the telomeres could have a protective role, but how they operate remained an enigma.

When scientists began to understand how genes are copied, in the 1950s, another problem presented itself. When a cell is about to divide, the DNA molecules, which contain the four bases that form the genetic code, are copied, base by base, by DNA polymerase enzymes. However, for one of the two DNA strands, a problem exists in that the very end of the strand cannot be copied. Therefore, the chromosomes should be shortened every time a cell divides – but in fact that is not usually the case (Fig 1).

Both these problems were solved when this year's Nobel Laureates discovered how the telomere functions and found the enzyme that copies it.
Telomere DNA protects the chromosomes

In the early phase of her research career, Elizabeth Blackburn mapped DNA sequences. When studying the chromosomes of Tetrahymena, a unicellular ciliate organism, she identified a DNA sequence that was repeated several times at the ends of the chromosomes. The function of this sequence, CCCCAA, was unclear. At the same time, Jack Szostak had made the observation that a linear DNA molecule, a type of minichromosome, is rapidly degraded when introduced into yeast cells.

Blackburn presented her results at a conference in 1980. They caught Jack Szostak's interest and he and Blackburn decided to perform an experiment that would cross the boundaries between very distant species (Fig 2). From the DNA of Tetrahymena, Blackburn isolated the CCCCAA sequence. Szostak coupled it to the minichromosomes and put them back into yeast cells. The results, which were published in 1982, were striking – the telomere DNA sequence protected the minichromosomes from degradation. As telomere DNA from one organism, Tetrahymena, protected chromosomes in an entirely different one, yeast, this demonstrated the existence of a previously unrecognized fundamental mechanism. Later on, it became evident that telomere DNA with its characteristic sequence is present in most plants and animals, from amoeba to man.
An enzyme that builds telomeres

Carol Greider, then a graduate student, and her supervisor Blackburn started to investigate if the formation of telomere DNA could be due to an unknown enzyme. On Christmas Day, 1984, Greider discovered signs of enzymatic activity in a cell extract. Greider and Blackburn named the enzyme telomerase, purified it, and showed that it consists of RNA as well as protein (Fig 3). The RNA component turned out to contain the CCCCAA sequence. It serves as the template when the telomere is built, while the protein component is required for the construction work, i.e. the enzymatic activity. Telomerase extends telomere DNA, providing a platform that enables DNA polymerases to copy the entire length of the chromosome without missing the very end portion.
Telomeres delay ageing of the cell

Scientists now began to investigate what roles the telomere might play in the cell. Szostak's group identified yeast cells with mutations that led to a gradual shortening of the telomeres. Such cells grew poorly and eventually stopped dividing. Blackburn and her co-workers made mutations in the RNA of the telomerase and observed similar effects in Tetrahymena. In both cases, this led to premature cellular ageing – senescence. In contrast, functional telomeres instead prevent chromosomal damage and delay cellular senescence. Later on, Greider's group showed that the senescence of human cells is also delayed by telomerase. Research in this area has been intense and it is now known that the DNA sequence in the telomere attracts proteins that form a protective cap around the fragile ends of the DNA strands.
An important piece in the puzzle – human ageing, cancer, and stem cells

These discoveries had a major impact within the scientific community. Many scientists speculated that telomere shortening could be the reason for ageing, not only in the individual cells but also in the organism as a whole. But the ageing process has turned out to be complex and it is now thought to depend on several different factors, the telomere being one of them. Research in this area remains intense.

Most normal cells do not divide frequently, therefore their chromosomes are not at risk of shortening and they do not require high telomerase activity. In contrast, cancer cells have the ability to divide infinitely and yet preserve their telomeres. How do they escape cellular senescence? One explanation became apparent with the finding that cancer cells often have increased telomerase activity. It was therefore proposed that cancer might be treated by eradicating telomerase. Several studies are underway in this area, including clinical trials evaluating vaccines directed against cells with elevated telomerase activity.

Some inherited diseases are now known to be caused by telomerase defects, including certain forms of congenital aplastic anemia, in which insufficient cell divisions in the stem cells of the bone marrow lead to severe anemia. Certain inherited diseases of the skin and the lungs are also caused by telomerase defects.

In conclusion, the discoveries by Blackburn, Greider and Szostak have added a new dimension to our understanding of the cell, shed light on disease mechanisms, and stimulated the development of potential new therapies.



Elizabeth H. Blackburn has US and Australian citizenship. She was born in 1948 in Hobart, Tasmania, Australia. After undergraduate studies at the University of Melbourne, she received her PhD in 1975 from the University of Cambridge, England, and was a postdoctoral researcher at Yale University, New Haven, USA. She was on the faculty at the University of California, Berkeley, and since 1990 has been professor of biology and physiology at the University of California, San Francisco.

Carol W. Greider is a US citizen and was born in 1961 in San Diego, California, USA. She studied at the University of California in Santa Barbara and in Berkeley, where she obtained her PhD in 1987 with Blackburn as her supervisor. After postdoctoral research at Cold Spring Harbor Laboratory, she was appointed professor in the department of molecular biology and genetics at Johns Hopkins University School of Medicine in Baltimore in 1997.

Jack W. Szostak is a US citizen. He was born in 1952 in London, UK and grew up in Canada. He studied at McGill University in Montreal and at Cornell University in Ithaca, New York, where he received his PhD in 1977. He has been at Harvard Medical School since 1979 and is currently professor of genetics at Massachusetts General Hospital in Boston. He is also affiliated with the Howard Hughes Medical Institute.


References:
Szostak JW, Blackburn EH. Cloning yeast telomeres on linear plasmid vectors. Cell 1982; 29:245-255.
Greider CW, Blackburn EH. Identification of a specific telomere terminal transferase activity in Tetrahymena extracts. Cell 1985; 43:405-13.
Greider CW, Blackburn EH. A telomeric sequence in the RNA of Tetrahymena telomerase required for telomere repeat synthesis. Nature 1989; 337:331-7.

illustration High resolution image (pdf 1 Mb) »



The Nobel Assembly, consisting of 50 professors at Karolinska Institutet, awards the Nobel Prize in Physiology or Medicine. Its Nobel Committee evaluates the nominations. Since 1901 the Nobel Prize has been awarded to scientists who have made the most important discoveries for the benefit of mankind.

Nobel Prize® is the registered trademark of the Nobel Foundation

Kamis, 09 Juli 2009

file:///C:/Documents%20and%20Settings/user/My%20Documents/153_12Dasarstemcelldanpotensiaplikasinya_files/153_12Dasarstemcelldanpotensiaplikasinya001.png

Minggu, 07 Juni 2009

Madu
1. Lebah madu ada beberapa jenis
- Apis porsata (lebah hutan)
- Apis manifera (lebah Australia)
- Apis florae, apis indica, apis cerana, apis laboriosa,
2. Lebah yang tidak memiliki sengat trigona dan melifona
3. Madu hutan disebut madu multi flora/polifora.
Kandungan kimia
- mineral : natrium, kalsium, magnesium, aluminium, besi, fosfor dan kalium, sulfur, sodium, klorin, krom, nikel, lead.
- Vitamin : thiamin (B1), riboflavin (B2), Asam askorhat (C). piridoksin (B6), niasin, asarn pantotenat, biotin, asam folat, dan vitamin K. Vit : A, 133, B5, E, Uric acid.
- Enzim : enzim diastase, invertase, glukosa, oksidase, peroksidase, dan lipase, fruktosa, sukrosa, maltosa.
- Keterangan
o Enzim diastase : mengubah karbohidrat komplek (polisakarida) menjadi karbohidrat sederhana (monosakarida).
• Enzim invertase : memecah molekul sukrosa menjadi glukosa dan frukitosa.
• Enzim oksidase membantu oksidasi glukosa
• Asam nikotinat. Asam : formic acid, laktid acid, cictrid acid, oksalid acid, asam fosfat, asam glukonat.inenjadi asam peroksida.
•Enzim pehoksidase melakukan proses oksidasimetabolisme.
Semua zat tersebut berguna untuk proses metabolisme tuhuh.
1. Nilai kalori madu 3.280 kal/kg
- nilai kalori lkg madu setara dengan 50 butir telur ayarn - nilai kalori 1 kg madu setara dengan 5,71tr susu
- nilai kalori 1 kg madu setara dengan 25 buah pisang - 'nilai kalori 1 kg madu setara dengan 4kg kentang - nilai kalori 1kg madu setara dengan 1,68kg daging
2. Kandungan karbohidrat tinggi dan rendah lemak
3. kandungan gula 80% dan dari gula tersebut 85% fruktosa dan glukosa. 4. Asam utama : asam glutamate.
5. asam organic : asam asetat, asam butirat, format suksinat. glikolat, malat, proglutamat, sitrat, piruvat,
6. hormofon gonorotropin merangsang alat reproduksi.

- komposisi madu /100gr
Komposisi .Jumlah Komposisi Jumlah

Kalori
Kadar air
Protein
Kerbohidrat
Abu
Tembaga
Fospor
Besi 328kal
17,2gr
0.5 gram
82.4gr
0.2gr
4.4-9.2gr
1.9-6.3gr
0.006-1.5gr Mangan
Magnesium
Tiamin
Riboflantin
Niasin
Semen
pH
asam total (mer/kg) 0,02 - 0,4mg
1,2 - 3,5mg
0.1mg
0.02mg
0.20mg
0.6gr
3.9mg
43.1mg

- Glukosa 31%, maltosa 7,2%, karbohidrat 4,2%, sukrosa 1,5%, fruktosa
- mineral silica, aurum, litium, tin, zink, dan titanium.

4. Manfaat dan efek farmakologi
- menghasilkan energi, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan stamina
- Zat asetil kolin-nya dapat melancarkan metabolisme, memperlancar peredaran darah dan menurunkan tekanan darah.
- Meningkatkan ph lambung karena kandungan mineral yang bcrsilat alkalin berfungsi sebagai buffer.
- Semakin gelap warna madu, semakin tinggimineralnya dan semakin tinggi pula alkalinitasnya.
- Mineral magnesiumnya sama dengan magnesium yang ada pada serum darah manusia
- Kandungan fe-nya meningkatkan jumlaherittrosit dalam darah dan dapat meningkatkan kadar hemoglobin
- Sebagai obat sariawan.
- Madu triguna baik untuk mengobati : asam urat, jantung, alma kolesterol.
- Madu manuka di selandia baru baik untuk radang tenggorokan, flu, infeksi, demam, asma, paru-paru, rematik.
- Anti bakteri : baik untuk mengobati luka dan infeksi.
- Untuk perawatan tubuh.
- Menjaga kesehatan mata, sebagai obat tetes mata.
- Bersifat persevatil7mengawetkan.
- Bersifat osmolalitas tinggi hingga bakteri sulit hidup.
- Bersifat higroskopis yaitu menarik airdari lingkungan sekitarnya.
- Dipakai untuk mengompres luka seperti borok, infeksi yang bersitat rusak akan cepat kering.
- Mengohati paru-paru (tuberkolosis), sakit mata, pcnyakit saraf, darah rendah. lever, sakit kepala, impotensi.

5. penyakit yang diobati
a. mengurangi kelelahan m. sariawan
b. paru-paru/tuberkolosis/asma n. penyakit kulit
c. sakit mata o. baik untuk ibu hamil
d. saraf p. mencegah keracunan kehamilan
e. darah rendah/normalkan tensi darah q. meningkatkan daya tahan tubuh
f. lever r. perkembangan anak
g. sakit kepala s. memperlancar flingsi otak
h. impotensi t. rematik
i. infeksi saluran kemih u. dernam
j. luka bakar v. sedatik/penenang
1. bibir pecah-pecah w. nafsu makan

6. manfaat dan kegunaan
- alergi - batu ginjal
- kecantikan wajah - lever
- luka - stamina
- basmi kutu dan telurnya - awet muda
- insomnia - penyakit kewauiitaan
- gangguan psikis dan gila - mempermudah persalinan
- ayan - apridisiak
- segala penykit mata - atasi mandul
- maag - kanker
- diare - vitiligo
- sembelit - kusta
- muntah-muntah - menetralkan racun
- luka nanah - prostat
- penyakit dada - pilek
- bau mulut - batuk
- serak - memperlancar sirkulasi darah
- flu - hipertensi
- herpes - asam urat
- sakit gigi - meningkatkan ASI
- varises - meningkatkan imunitas
- luka busuk - bau mulut
- tumor ganas - menyehatkan jantung
- penguat otot jantung - perut kejang
- infeksi otot jantung - perut kembung
- jantung berdebar - radang sendi
- penyakit telinga - rambut rontok
- edema - radang tenggorokan
- alopesia - kolesterol
- kutil - diare
- bersih darah - penuaan
- vitalitas pria - infeksi kulit
- infeksi saluran kencing - luka digigit serangga
- memperlancar haidh - infeksi
- menjaga kesehatan mata - dll.

7. Pemakaian luar
- alergi : dioleskan dan minum setiap hari.
- Kecantikan :.sebagai masker
- Luka/luka baker : dibalurkan
- Basmi kutu dan telurnya : dilumuri dan dipijat
- Penyakit mata : sebagai celak
- Luka lama/bernanah : 1 gls madu + 1 gls susu +1 sdm kluit pisang kering. - Herpes: dibalurkan
- Varises : oleskan sehari 3x + minum I sdm setelah makan
- Luka busuk : dioleskan dan dan diperban
- Tumor ganas : dibalurkan dan diminum pagi dan sore
-Kutil : dihangatkan, ditempel/dioleskan
- Vitiligo kusta : dioleskan
- Rambut rontol : zaitun panas 1/2 mangkok(150ee) + madu 3sdm + 1 sdt bubuk kayo - manis, dioleskan dan dipijit
- Masker : 5sdm madu + air jeruk nipis 1 sdt + air matang 1 sdt, dioleskan sebelum tidur
- Digigit serangga/infeksi : 450ec + bawang putih 3-4 umbi lengkap + madu kapur/karet, dioleskan

8. Manfat dan kegunaan
- Asam urat : 3jr temulawak + 3gg sambiloto + 1 sdt lada, rebus dengan 500cc
air. sisakan 250cc ketika hangat diberi madu 500ec, minum 3x sehari 2sdm.
- meningkatkan ASI : adas 25gr (1 sdm), rebus dengan 450ec, sisakan 150cc,
ketika hangat + madu 300cc, minum 3x sehari 1-2 sdm.
- Asma : jahe 7jr + habbatussauda 1/2 sdt + adas 1 sdt + kayu manis 1 jr + temu
putih 50gr (1 jr). Rebus 500cc, sisakan 250cc, ketika hangat + madu 500cc,
minum 3x sehari 2sdm.
- Batuk : bawang putill 3-4 umbi, cincang halus + madu 450cc, minum 3x sehari 1 sdm.
- Bau mulut : 3sdm madu untuk kumur (madu akan di encerkan oleh air liur) setelah encer madu dibuang lakukan 4-5 kali sehari.
- Demam : 3gg sambiloto + 2jr kunyit rebus dengan 300cc air sisakan 150cc, setelah hangat + 300cc madu. Untuk dewasa minum 3x sehari 2sdm makan, anak-anak minum 3x sehari lsdm.
- Melancarkan darah : Jahe 2jr -+- kayumanis 1 jr + giggseng 1 jr rebus dengan air 300cc, sisakan jadi 150cc sctelah hangat
- Darah tinggi : pegagan 4gg + kunyit 3jr, rebus dengan 500cc air sisakan 150cc + madu 300cc, minum 3x sehari 2sdm.
- Darah tinggi : seledri 75-90gr, rebus dengan air 300cc sclama 10¬15mnt/sisakan 200cc + tambah madu 400cc, minum 3x schari 2sdm.
- Darah rendah : jahc 2jr + kayo seeang 4- kapulaga 3btr + kayu manis 1 .jr, rebus dengan 500cc air, sisakan 250cc, setelah hangat + madu 125cc 1/2 gelas, minum 3x sehari 1/4 gelas.
Diare : kunyit 2jr + 4pek daun jambu biji, rebus dengan 400cc air, sisakan 200cc. setelah hangat + madu 125cc. diminum setelah buang air besar.
- Darah bersih : air jeruk nipis I sdm + air hangat 1 gls + made 2sdm, diminum pagi setelah bangun tidur.
- Flu : kayu manis l jr + madu I sdm + air hangat 1 sdm, minum setiap hari selama 3 hari
- Gigi sakit : daun sirih 5lbr -+- daun eengkeh 31br + air pangs 1 -I's + madu 4sdm, gunakanuntuk kumur 3-4x sehari, pagi dan malam.
- Hepatitis : temulawak 3jr + rebus dengan 300ee air, sisakan 150cc, saring & ambil airnya, setelah hangat + madu 300cc. biarkan semalam, pagi hari diminurn dan minum 3x sehari 1 sdm.
- Melancarkan haid : bunga sri gading 100gr petik malam hari, rendam dalam 400cc madu, silnpan dalam wadah tertutup selallla 9bln, minuill 3x sehari 1 sdm ketika haid.
- Insomnia : daging buah pala 300gr, rendam dengan madu 700ee dalam toples tertutup, simpan selama 1 bulan, saring ambil airnya minum 3x sehari 2sdm.
- Infeksi saluran kencing : kayu manis I jr + madu 2sdm + air hangat 1 gls, minum setiap hari sampai sembuh.
- Menyehatkan jantung : madu 2sdm + kayu manis l jr + teh hijau I sdm + seduh dengan air hangat I gls, minum sekali sehari sebelum sarapan.
- Kolesterol : temulawak l jr + 2sdm madu, seduh dengan air hangat 1 gls, minum sebelum sarapan
- Kolesterol : 3umbi bw putih dihaluskan + 250ee madu -f- Igls airhangat, diminum pagi dan malanl.
- Meningkatkan imunitas : 3-4 umbi bw putih dihaluskan + 450ee madu, minum 3x schari 1 sdm.
- Maag : kunyit 2jr + tm putihljr rebus dengan 400ec air sisakan 200ee, setelah hangat + madu 125cc, minum 3x sehari 1/4 gls. Memperkuat uterus : 1 jr kayuanis + madu I sdm, minum pagi dale sore. Menjaga kesehatan mata : wortel 100gr, diblender dengan 250ee air dan rebus, sisakan 150cc, setelah hangat + tamball madu 300ee, minlml 3x sehari 1 sdm.
- Menamnbah nafsu makan : temulawak 3jr direbus dengan 300ee air, sisakan 150cc, setelah hangat + madu 300ec, minum 3x sehari. Pilek : bw putih 3-4 umbi + tambah madu 450gr, minum 3x sehari I sdm. Rematik : jahe 7jr + lengkuas 2jr + habatussauda lsdm rebus dengan 500ec air sisakan 160cc, setelah hangat -+- madu 500gr(tutup dan diamkan 5 hari.), minum 3x sehari 2sdm.
- Perut kejang : jahe 2jr + adasa I sdt, rebus dengan air 450ec sisakan 150cc, setelah hangat tambah madu 300ee, minum 3x sehari lsdm. Perut kembung : l jr kencur + madu 2sdm, minum sebelum makan. Penuaan : madu 7 sdin + kayo manic 1 jr + air hangat 3gls, minum 3-4x sehari 1/4 gelas.
- Radang sendi : lihat rematik
- Radang tenggorokan kunyit I jr + jahe 2jr + lengkuas I jr +- air jeruk nipis 1bh. Sctelah hangat 1- madu seeukllpnya, minum 3x sehari 3sdlll.
- Radang mulut : daun sirih 5lbr + daun eengkeh 5lbr + 1 gelas air pangs + madu 4sdm, untuk kumur 3-4x sehari. Bagi dan malam.
- Sariawan : daunm cengkeh 51br + dawn sirih 101br, seduh dengan 1 gls air panas, setelah hangat + madu 4sdm, untuk kumur 3-4x sehari.
- Stamina : 150ee madu +1/2 sdt garam + air jeruk manis (Sunkist) 600gr + air hangat 1500cc. diminum setelah olah raga atau sembuh dari sakit.
- TBC pare : sambiloto 4gg + meniran 4gg + daun sendok 501br, rebus dengan air 500cc, sisakan 250cc, setelah hangat + made 500ec, minurn 3x sehari 2sdm.
- Vitalitas pria : I sdt lady + gingseng l jr + jahe 3jr, rebus denag 500cc air.sisakan 250cc setelah hangat + made 500cc, minum 3x sehari 2sdm.

9. - Dosis pemakaian = 100-200gr/hari
- untuk pengobatan, dewasa = 100-200gr/hari
- untuk peneegahan, dewasa = 3sdm/hari
- untuk pengobatan, anak2 = 50-100gr/hari
- untuk peneegahan, anak2 = 1 sdm/hari
10. index madu
- alergi : madu karet.
- anemia : madu hutan, karet, mahoni.
- asam urat : madu laneing mahoni, jambu mode.
- Meninokatkan ASI : semua madu.
- Batuk : madu belimbing, lengkeng, kapok, karet, hutan, lanceng, pahit.
- Bau mulut : madu kapuk
- Balita : madu kapok
- Darah tinggi : madu apel, belimbing, laneeng , mahoni, nanas lengkeng pahit.
- Darah rendah : madu durian, hut.an, sengon, mangga dan jamblang.
- Memperlanear darah : - madu apel, kopi, hutan, durian.
- menormalkan tekanan darah : madu hutan
- Pembersih darah : madu lanceng
- Demam : madu jambu mode, kapuk, laneeng, mahoni, nanas dan manuka.
- Diuretic madu lengkeng, mangga, tlmun, rambutan.
- Dava tallan tubuh : madu karet, mangga, rambutan, apel, randu, akasia, durian
damar, jambu air, jambu mede, kaliandra, lengkeng, hutan dll.
- Diare : madu kapuk, karet, lengkeng.
- Flu : semua madu
- Gatal : madu karet.
- Gigi sakit : madu segar, lengkeng.
- Ginjal : Madu Rambutan
- Gigitan serangga (luka infeksi) : madu kapok, karet dan semua madu
- Untuk ibu hamil : madu rambutan
- Memperkuat kandungan : madu apel, rambutan, jambu air, mangga.
- Hepatitis : madu karet, kapok, akasia, lengkeng.
- Meningkatkan produksi hormone : madu kaliandra
- Melancarkan Maid : madu hutan.
- Insomnia : madu apel, durian, jambu air, kopi, alpukat, timun.
- Infeksi : madu lenceng, manuka.
- Infeksi kulit : semua madu
- Infeksi saluran kencing : sernua madu
- Jantung : madu lenceng, mahoni
- Kolesterol : madu belimbing, lanceng timun.
- Kanker : made dammar, kaliandra.
- Keputihan : madu mahoni
- Luka bakar : madu apel, durian, jambu air, jambu mede, kaliandra, lengkeng, kopi, karet, mangga rambutan, hutan.
- Luka operasi : madu lengkeng.
- Luka borok : madu kapuk
- Maag : madu lengkeng, madu rambutan.
- Masker wajah : madu apa raja.
- Menjaga kesehatan mata : madu sonokeling sengon, kaliandra dan rambutan.
- Memperkuat uterus : madu apa saja.
- Nafsu makan : madu akasia, hutan, mede, kopi, kapuk, mahoni, lengkeng, dll.
- Memlancarkan fungsi otak : madu apel, durian, hutan, lengkeng, karet, kapuk, mangga dan rambutan.
- Pinggang sakit : madu lengkeng, rambutan.
- Pilek : madu kapuk, karet, lengkeng dll.
- Perut kembung : madu apa saja.
- Perut kejang : madu apa saja.
Penuaan : madu apa saja.
- Rematik : madu hutan, jambu mede, mahoni, laneeng. Radahg tenggorokan : madu manuka dan apa saja. Radang sendi : madu kapuk.
- Rambut rontok : madu apa saja
- Stimulant : madu durian.
-Sariawan : madu segar, lanceng, kapuk, hutan, jambu mede dan timun.
- Stamina : madu karet dll.
- TBC paru-paru : madu apa saja
- Tidur enak : madu akasia dan kaliandra.
- Tenggorokan sakit : madu manuka.
- Vitalitas pria : madu karet.
Catatan : madu trigona untuk asam urat jantung, asma, dan kolesterol.

10. Cara menyimpan madu dan lain-lain : (madu mrni tidak mudah rusak, bias tahan sampai ratusan tahun.
- simpan di tempat kering(tidak lemhab)dan tertutup, agar tidak bereaksi dengan lingkungan sekitarnya.
- Sifat madu higroskopis (dapat menarik air), karena mengandung gula. - Madu yang terkena air akan berfermentasi.
- Madu yang mengalami fermentasi keawetannva berkurang dan mengandung alkohol.
- Madu harus terhindar dari matahari atau cahaya lain.
- Madu yang terkena sinar matahari rat bakterinya rusak, zat besinya teroksidasi dan menjadi gelap.
- Tidak boleh memaakai wadah logam, akrena menyebabakan reaksi kimia antara wadah dan asam organic sehingga mengliasilkan senyawa yang bersitat racun.
- Simpan dalam botol kaea atau stailess steel.
- Yang menyimpan dalam wadah yang berpori karena akan menarik airdari udara sehingga kandungan airnya meningkat and terjadi proses fermentasi.

Jinten Hitam
(Habbatussauda)


1. Kandungan kimia
- lemak, minyak nabati 35%, karbohidrat 32%, protein 21 %.
- Air 5%, saponin, nigelin, kristal nigelon, dan arganin, asam lemak esensial, alpa¬linolenik (omega 3), linolenik (omega 6), karoten, 15 maeam asam amino aeid, mineral, kalsium, sodium, potassium, magnesium, selenium, zat besi, nunyak atsiri, vitamin A, 131, I32, B6, C, E dan niacin, thymoquinone, dithylniquinone, thymohydroquinone, thymol, melantin, seng, fixed oil, asain linoleat, asam oleat, magnesium, natrium monosakarida, glucose, rhammose, xylose, arabinose, polisakarida serat, argin (untuk pertumbuhan bayi), alkaloid, crude fiber, d¬limonena, simena, glukosida, thymoqinone.
2. Sifat kimiawi dan efek farmakologi
- Zat pahit, aromatic.
- memperbaiki, system pencernaan, anti radang, anti oksidan, anti neoplastik, menghambat pertumbuhan sel kanker, meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan peredaran darah, melegakan pernafasan, stimulasi panereas, stimulan liver, infeksi salura.n keneing, anti bakteri, peluruh kentut, peluruh keringat, peluruh hara.
- Pengangat perut, membasmi virus dalam sel, anti infeksi, anti rematik, penekan rasio sel T, sebagai indieator penyakit, anti oksidan yang mampwnenlbuang racundalam tubuh (detoksifikasi), aktivitas antihistarnin, alergi gatal-gatal, asma, asma bronchitis, penyembuh luka pada kulit, flek, jerawat, luka, radang akibat eksim, pemecah batu ginjal, mengatasi diabetes mellitus, menurunkan kadar gula darah (hypoglycemic), menormalkan tekanan darah, memberikan asupan kandungan nutrisi yang tinggi meliputi, monosakalida, silosa, arabinosa.
- Meningkatkan produksi ASI-karena kombinasi porsilipiddan struktur hormon, merawat kuku dan kulit, mencegah kerontokan rambut, menghambat penuaan sel, memperkuat day akonsentrasi, mengatasi impotensi, mengobati gangguan lambung dan liver, meningkatkan kemampuan peneernaan dan pembuangan, mengatasi diare, mulas, mcningkatkan nafsu makan, lnenyeimhangkan hormon, menjaga stamina dan stimulant (perangsan).

3. Efek dan zat aktif
1. Kristal nigelon dan arganin ; berl'ungsi sebagai stabilsator dalanl sistim imunitas tubuh pada masa pert umbuhanberfungsi anti histamine penyebab asthma, bronchitis dan alergi.
2. Asam lernak, terutama asam lemak esensial yang terdiri dari, asam a-linolenik (omega 3) dan asam linolenik (omega 6) membentuk sel dan substansi yang tidak dapat dibentuk dalam tubuih, pengunci dan penghilang zat-zat berbahaya, penyebab kanker.
3. Karoten yang diubah oleh lever, menjadi' vitamin A sebagai penghancur sel-sel yang rusak yang dapat menyebabkan kanker.
4. 15 asam amino, protein dan karbohidrat, dalam bentuk fixed oil (84% asam lemak termasuk linoletil dan linolenik) serta minyak volatilc,alkaloid, saponin, dan erude filer.
5. Mineral. kalsium. protein, potasium, magnesium, selenium, zat besi, yang dihutuhkan dalam jumlah sedikit tetapi memiliki peranan peranan penting dalam membantu fungsi enzim-enzim lainnya.
6. Vitamin Al, 131, 132, B6, C, E dan niasin sebagai elemen yang berperan penting membantu fungsi enzim-enzim lainnya dalam meneiptakan kesehatan tubuh.

Table kandung kimia jinten hitam
Nilai nutrisi Rata-rata Kanduang Kimia/100 GrKdrAir 05 RDAB % OFIS RDAB INQ %
Energi (Kkal(m.j)
Protein (gr)
Tiamin (mg)
Riboflavin (mg)
Pyridosikxin (mg)
Niasin (mg)
Kalsium (mg)
Besi (mg)
Tembaga (mg)
Seng (mg)
Fosfor (mg)
Koalisin (mg) 531 (222)
20.8
1.5
0.1
0.5
5.7
185.9
10.5
1.8
6
526.5
0.061 2.300(9.63)
65
1.5
1.7
2
20
1000
18
2
15
1000
0.4 23.1
32
100
5.9
25
28.5
18.6
58.3
90
40
52.7
75.3 1
1.4
4.3
0.3
1.1
1.2
0.8
2.5
3.9
1.7
2.3
0.7


4. Bagian tanaman yang digunakan :
Biji Penyakit yang diobati :
l. gangguan peneernaan 22. pencegah flu
2. diare 23. sakit perut
3, disentri 24. keracunan jamur
4. thipus 25. menghangatkan badan
5. asma 26. kembung
6. kanker dan tumor 27. radang lambung
7. menambah ASl 28. radang usus
8. diabetes 29. peluruh haid
9, kolesterol 30. kencing nanah
10. falltung 31. lepra
11. radang sclaput lender Hidung 32. insomnia
12. cacingan 33. muntah-muntah
1 3. radang selaput lender mata 34. digigit ular
14. keputihan 35. wasir
15. rematik 36. batuk
16. bronchitis 37. batuk rejan
17. mengurangi radang usus besar 38. diUeri
18. alergi serbuk dan debu 39. cacar sapi
19. jerawat 40. cacar air
20. neurodermitis (penyakit kulit) 41.langsingkan badan
21. meningkatkan sistim imun 42. (dll.
dan lain-lain sesuai hadits :
HR. Bukhori diriwayatkan dari Aisyah."Dalam habbatussauda terkandung kesembuhan untuk segala macam penyakit kecuali As-Saam", aku bertanya : "Apa As-Saam itu?", beliau menjawab : "Maut".
"tak ada satupun penyakit melainkan habbatussauda terdapat kesembuhan baginva, kecuali kematian". Shahih Muslim.

5. Petunjuk pemakaian
- Pemakaian luar
1. Radang selaput lendir hidung (rhinitis): seeukupnya dihaluskan dart dihirupkan ke hidung
2. Difteri: I sdt jape,1 sdt adas, 1 jari pulosari, 1 jari arang jati, 2 slung ba\vang merah, 21br daun salam. Dihaluskan, ditambah garam, air seeukupnya gunakan sebagai bedak untuk seluruh tubuh sebelum tidur 1x sehari.
3. Batuk rejan 1 1/2 sdt jahe, ½ sdt adas, 1 jr pulosari, 5 btr kapulaga, 151br daun kemukus, 10gr kencur. Semuanya dihaluskan + minyak kelapa, minyak kayuputih lalu aduk dan oleskan pada kepaladan leher 2xsehari.
4. Influenza : 1 sdt jahe dihaluskan, dibungkus dengan saputangan, perlatian¬lahan dihirupkan ke hidung. Beberapa kali sehari.

- Pemakaian dalam
1. Sembelit (constipatio) : 1 sdt jinten hitam, 1 Ogr kayo manis, 1 Ogr kencur, daun pegagan, daun trengguli, patikan cina, masing-masing 20gr, rebus dengan 800cc, sisakan 400cc dan caring, diminum selagi hangat sebanyak 200cc 2x sehari.
2. Desentri : l sdt jintem hitam, 1 sdt adas, 5bj kedaung,1 jr pulosari, 5gr kunvit,
101br daun jambu biji, rebus dengan 800cc, sisakan 400ee dan siring,
diminum selagi hangat sebanyak 200cc 2x sehari.
3. Buang air kecil bernanah (gonorhoea) : 1 sdt jintem hitam, 1 sdt adas, l 'jr
pulosari, 61br daun sirih. rebus dengan 800cc, sisakan 400cc dan saring,
diminum selagi hangat sebanyak 200cc 2x sehari.

- Saran pernakaian : Kapsul
• tujuan pernakaian : mcmperbaiki system pencegnaan, anti radang. anti oksidan, anti neoplastik, mcnghamhat pertumbuhan sel kanker, meningkatkan daya tahan tuhuh, melanearkan peredaran darah, melegakan pcrnatas.ui, stimulant pancreas, stimulant liver, infeksi saluran keneing, penghangat perut
dan anti histamine.

Periode pengobatan : 10 hari
Dosis : - pengobatan : 3x sehari1-2 kapsul
- pencegahan : 1-2x sehari 1 kapsul